Laman

Rabu, 04 Desember 2019

Membantu Orang Tua Mengatasi Speech Delay pada Anak Bersama Dini.id



Gara-gara tetangga cerita tentang anaknya yang terlambat bicara di usia yang hampir 4 tahun, jadi ingat dengan si sulung. Dulu dia juga speech delay. Ingat banget umur 18 bulan masih bubbling sementara temannya sudah bisa menyanyi dengan cedal. Gara-gara itu aku dulu jadi sering nangis dan merasa gagal jadi ibu.

Umur 20 bulan saat dia masih juga bubbling akhirnya baru aku bawa ke dokter tumbuh kembang. Setelah mengalami serangkaian pemeriksaan dokter bilang dia normal, cuma ya memang telat bicara saja. Sepertinya ada hubungannya dengan aku yang terbiasa memakai banyak bahasa saat mengajak bicara dia sejak bayi. Kadang bahasa Indonesia, kadang Bahasa Inggris. Sementara dia mendengar aku dan ayahnya berbicara dalam bahasa Jawa. Demikian juga saat kami ngobrol dengan pengasuhnya memakai bahasa jawa halus. Tambah bingung lah dia karena mendengar 3 bahasa bukan bilingual lagi. Alhasil umur 20 bulan masih bubling.

Terkadang orang tua sering kali menganggap sepele masalah keterlambatan berbicara pada anak usia dini. Beberapa ada yang percaya mitos bahwa perkembangan berbicara anak bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat.

Menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K) , perkembangan berbicara pada anak memiliki tolak ukur. Misal, lanjutnya, saat usia  12-13 bulan, anak seharusnya bisa memiliki satu kosa kata baru selain ‘mama’ dan ‘dada’.

“Tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa itu sebagai tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya,”

Mereka yang mengalami speech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa juga ternyata, depresi, ansietas/kecemasan. Bagi mereka semua perasaan itu nggak nyaman, tapi apa? Mereka nggak bisa ngomong, sedihkah, marahkah, kecewakah, mereka nggak bisan gomong gara-gara speech delay,”

Ada banyak faktor penyebab speech delay, salah satunya faktor lingkungan yang deprivasi. Faktor ini dapat dilihat ketika orang-orang di lingkungan mengharapkan sangat banyak pada kemampuan anak.
“Contohnya, ada anak baru umur 3 tahun udah pakai 3 bahasa: Indonesia, Mandarin, Inggris. Kalau anak yang nggak ada gangguan itu nggak masalah, tapi anak dengan gangguan itu kacau balau,” jelasnya.

Kemampuan kognitif tiap anak berbeda. Terlalu memaksa anak mendapat nilai sempurna terkadang malah membuatnya menjadi sosok yang lain pencemas tinggi. Takut kalau nilainya turun akan dimarahi orang tua, takut tidak disayang lagi dan lain sebagainya. Sehingga kemudian interaksi sosial anak juga akan memburuk.

Padahal pondasi besar dari kemampuan verbal anak ialah interaksi sosialnya. Dari anak yang kerap bercengkrama dengan kedua orang tuanya ataupun terbiasa bergaul dengan teman sebayanya, menjadikan anak jadi terasah kemampuan berbahasanya. Dari lingkungan terkecil yakni keluarga, anak jadi mengenal kata baru dan maknanya. Itulah sebabnya yang wajib diberikan orang tua ialah kebersamaan dalam bermain, bukannya mainan yang banyak dan mahal harganya.

Bagi anak, bermain adalah salah satu cara untuk belajar. Orang tua yang menemani kegiatan menyenangkannya ini bisa membantu anak dalam mengarahkan mana hal-hal baik, termasuk kosa kata dan perbuatan, yang kemudian dicontohnya. Dengan adanya interaksi dua arah bisa membantu berkembangnya kemampuan emosionalnya.

Nah, jadi buibuk dan pakbapak paham kan betapa pentingnya memberikan stimulasi kemampuan bicara pada anak. Selain sering mengajak anak ngobrol dan bermain bersama,  salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yaitu Dini.id.

Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli.

Beberapa program Dini.id adalah :
1.Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.
2.Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra  yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
3.Program assesment, observasi & investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.

Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang. Semoga dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, speech delay dapat teratasi dan anak jadi lebih lancar bicara.

Jadi nggak ada lagi rasa khawatir atau emak-emak yang nangis akibat merasa gagal jadi ibu kayak aku saat si buah hati mengalami keterlambatan bicara.  Kini jika bunda-bunda punya problem dengan speech delay bisa langsung cari informasi selengkapnya di www. dini.id.

Oiya ini ada video tentang Mengatasi Speech Delay pada Anak Usia Dini yang sudah saya tonton. Isinya benar-benar 'bergizi' dan semoga bisa memberikan banyak pengetahuan baru untuk kita semua. Semoga pula dengan ini, kita jadi lebih mengerti bahwa stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak adalah sangat penting dan diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang.




43 komentar:

  1. Kereenn ini webnya. Bisa menganalisa apa anak speech delay sejak dini dan juga ada intervensi dan stimulasinya. Aku dulu terbiasa sangat cerewet sama anak. Diajak ngobrol, cerita, baca buku, dan semacamnya sejak bayi. Katanya bisa merangsang respon verbal anak juga dan anakku jadi cerewet banget sih emang, hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Sebenarnya aku juga dulu cerewet banget sama anak. Ngajak ngobrol, baca buku dll. Tapi karena ngomong pakai 3 bahasa itu jadi bingung. Buat anak tertentu gak masalah. Tapi buat anakku bermasalah karena dia jadi bingung bahasa.

      Hapus
  2. aia senasib... dulu anaku juga mengalami speech delay. jaman dulu belum ada dini.id, apalagi belum mampu internetan. jadi ya gitu, galau berdua aja ama suami huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau jaman dulu ada dini.id mungkin kita lebih tenang ya mbak. Dulu bisanya cuma nangis. Maklum anak pertama belum pengalaman

      Hapus
  3. Duh serem kali kalau mengalami speech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa, depresi dan anxiety. Sungguh beresiko besar ya Mbak kalau tidak segera ditangani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Speech delay emang harus segera ditangani Mbak Lina. Kasihan juga anaknya kalau dia nggak bisa berkomunikasi sama temannya. Pasti merasa minder

      Hapus
  4. Saya juga udah nonton videonya, mencerahkan banget ya untuk orang tua dengan anak yang mengalami speech delay...

    BalasHapus
  5. Asik nih ada dini.id.
    Bikin hidup jadi makin gampil utk ortu yg punya anak speech delay yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Yang jelas sih orang tua jadi gak galau kayak jaman dulu.

      Hapus
  6. Seneng ya mba dengan adanya dini.id ini jadi membantu memudahkan orang tua untuk menstimulasi tumbuh kembang anaknya yang mengalami speech delay. Semoga banyak para orang tua yang sadar betapa pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anaj

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Yeni. Dini.id membantu banget buat orang tua yang anaknya mengalami speech delay.

      Hapus
  7. Jadi semacam bingung bahasa gitu, ya. Pernah sih saya menemukan kasus ini waktu anak saya ke psikolog. Kalau anak saya ikut psikotes buat rujukan masuk SD. Trus, di ruang tunggu ngobrol sama salah seorang ibu yang anaknya kena speech delay karena bahasa di rumah memang beragam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah ternyata bukan anak saya aja ya yang bingung bahasa. Gara gara si kakak bingung bahasa pas anak kedua aku cuma ajarin bahasa Indonesia saja. Dan dia gak terlambat bicara

      Hapus
  8. Ternyata speech delay bisa mengakibatlan gangguan jiwa???? Baru tau. Iya ya aku pernah denger tu klo salah satu penyebab anak speech delay bisa jadi karena dia bingung sama bahasan yang setiap hari merek dengar di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena dia sedih mbak orang lain nggak ngerti yang dia ucapkan. Jadi si anak merasa tertekan. Jadi semacam gangguan kejiwaan.

      Hapus
  9. dulu waktu Dio masih belum bisa ngapa ngapain di usia 14 bulan, aku tuh deg degan juga loh mbak .. untung belum sampai speech delay ya, dan baru sadar speech delay ini berpengaruh besaaaar pada anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sempat deg degan juga ya Mak Tanti
      .alhamdulilah gal telat ya. Dulu si sulung sempat terapi bicara setahun.

      Hapus
  10. Alhamdulillah sekarang sudah ada dini.id yang membantu orang tua untuk mengatasi speech delay pada anak.
    Dengan mengatasi speech delay pada anak, tumbuh kembang anak bisa lebih maksimal ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak tumbuh kembang anak lebih maksimal kalau speech delay teratasi.

      Hapus
  11. Aku ngerasain bgt galaunya pas anak lain yg seumuran udah bisa ngomong tp anak kita belom bisa.

    Ini aku jg lagi was2 soale. Jd pengen ceki2 dini.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cek CEO dini.id mbak Cindy. Membantu banget ortu yang anaknya speech delay

      Hapus
  12. Ooo ternyata bagi anak-anak tertentu tuh belajar aneka bahasa malah bikin puyeng ya. Bingung dia, mana duluan yang mau dipahami dan ditirukan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kebetulan si sulung begitu mbak. Jadi pas adeknya TK baru diajarin bahasa Inggris

      Hapus
  13. Senang karena sudah ada media ini
    Jadi ortu bisa cepat tanggap jika menemui anaknya speech delay sehingga tidak menimbulkan keresahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jadi cepet tanggap mbak . Ngerti ciri-cirinya dan segera tertangani.

      Hapus
  14. Waktu saya kerja di sekolah, agak kaget saat mendapati ada orang tua yang sama sekali nggak aware dengan kondisi anaknya yang mengalami speech delay. Mungkin dengan adanya dini.id ini bisa lebih membantu para orang tua untuk makin aware dengan kondisi speech delay yang bisa terjadi pada si kecil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Sebagai pendidik Mbak Hanifa lebih ngerti ya pastinya . Jadi suka sedih kalau ada ortu yang cuek.Atau mungkin gak ngeh kalau anaknya berbeda dan dianggap telat bicara sesuatu yang normal.

      Hapus
  15. Catet ya websitenya ini tapi semoga anakku nanti gak kena speech delay. Aku suka banget sama anak yang ceriwis meski kita nanti akan terima banyak pertanyaan, daripada mereka gak mau ngomong. Malah susah sendiri ortunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mending anaknya ceriwis mbak meski kita jadi capek jawabnya. Semoga besok kalau sudah punya buah hati artikel artikel gini bisa buat pengalaman ya mbak. Dan semoga nanti nggak speech delay

      Hapus
  16. Waduuh, ngeri juga ya dampak speech delay pada anak. Suka gemes jadinya sama orangtua yang nganggap sepele soal speech delay ini. Pengen ngasih tau web ini ke orangtua yang nyantai2 soal speech delay.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak memang beberapa orang abai speech delay ini. Masih santai padahal anaknya dah 3 taun. Aku dulu 20 bulan aja udah nangis tiap hari kalau liat teman sebayanya udah ceriwis and dia masih bubling

      Hapus
  17. Anakku dulu enggak mengalami speech delay tapi gagap. Termasuk nggak sih mbak, dan dulu kan masih susah nyari orang atau klinik yang bisa membantu gitu. JAdi aku terapi sendiri meski harus sabar dan butuh waktu hampir 4 bulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah hebat Mbak Wati bisa terapi sendiri. 4 bulan termasuk cepet mbak. Aku dulu terapi setahunan.

      Hapus
  18. Masalah speechdelay ini harus banyak diinformasikan soalnya beberapa orang tua terlihat menyepelekan yah dengan alasan anak memang belum bisa bicara saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelihatannya sepele. Tapi ini bukan sepele ya mbak. Kasihan juga anaknya mungkin pengin bisa berkomunikasi juga tapi susah.

      Hapus
  19. Alhamdulillah,
    Sigap dengan cepat konsultasi dengan ahlinya bila ada yang kurang terpenuhi dari millestone anak.
    Termasuk bersama di dini.id yaa..kak, ada bantuan yang bisa dilakukan di rumah bersama anak untuk membantu para orangtua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Lendy. Semoga dini.id bisa membantu para ortu yang anaknya speech delay ya

      Hapus
  20. Aku kasih Tau ini ttg solusi dari dini.id memang klo anak2 speech delay jagi peer bnget buat ortu harus lebih sabar dan semangat pasti Ada jln kluarny

    BalasHapus
  21. Ga bisa dipatuk rata ya mba perkembangan anak, si sulung dan si bungsu aja beda banget ahahaha dulu kakaknya udah pandai nyanyi adenya sekarang masih hanya satu kosa kata aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Herva. Aku tiga anak juga benda-benda perkembangannya.

      Hapus
  22. Jangan sepelekan keterlambatan berbicara pada anak, noted banget buat aku. Memang musti dirangsang, ya, dengan banyak diajak ngobrol dan bermain bersama

    BalasHapus