Rabu, 17 Januari 2024

Waspadai Gejala Mata Kering pada Anak




Haaaii...guys ketemu lagi nih ma fadevmother.  Huhuhu lama banget ya gak nulis blog ini. Postingan terakhir Oktober tahun 2023. Jadi ini akan menjadi postingan pertama tahun 2024. Enaknya nulis apa ya? Pengin nulis jalan-jalan sih,  banyak banget draft  tapi nunggu mood nulis muncul itu ternyata susah ya guys.

Oya gara-gara kemarin baca tentang mata kering jadi ingat drama mata kering nih. Hihihi gak papa ya curhat. Itung-itung isi blog. 

Beberapa tahun lalu  anakku yang paling kecil sempat kecanduan gadget. Iya salah aku juga sih sebagai emaknya. Jadi ceritanya biar bocah anteng saat emaknya nulis dia kukasih gadget. Terkadang kukasih handphone atau kadang bermain komputer. maksudnya sih baik, yaitu biar diem, anteng  dan nggak ngerusuh saat emaknya kerja. Emang diem sih, anteng.....tapi lama-lama jadi kecanduan gadget. Maafkan emakmu ya kid....

Kecanduan gadget ini tidak bagus untuk tumbuh kembang anak.  Hal ini karena  berpengaruh terhadap perilaku anak-anak.  Anak yang kecanduan gadget menjadi gampang marah dan tidak  sabaran. Pokoknya jadi lebih gampang marah dan kesulitan mengontrol emosi. Saat itu  usianya empat tahun. Dia menjadi gampang marah dan saat menangis akan tantrum. 

Sedih? Iya pasti sedih karena aku merasa dia kecanduan gadget gara-gara aku yang selalu memberinya gadget agar aku tenang menulis  di depan laptop. Berbagai usaha kucoba untuk mengalihkan  kecanduannya. Tapi susah banget. Namanya juga sudah kecanduan. Dia main games sama lihat youtube. Memang sekilas dia hanya main game  buat anak-anak, tapi tetep saja namanya game. Dan itu membuat candu.

Minggu, 29 Oktober 2023

Achmad Sofiyudin Sang Ksatria Bumi Phala dari DSA Muncar

Perjalanan scrolling instagram membawaku pada sebuah akun bernama Muncar Moncer. Sejenak aku terpaku. Sungguh aku terpaku dengan keindahan yang ditampilkan di instagram Muncar Moncer. Sebagai penyuka pegunungan dan semua yang berbau hijau, aku takjub dengan keindahan alam Muncar yang terpampang di layar handphoneku.

Masya Allah indah sekali. Selanjutnya aku berusaha mencari tahu tentang Desa Muncar yang ternyata adalah salah satu DSA atau Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Temanggung.  Tak lupa aku mencari sosok di balik desa yang membuatku takjub. 


Ramah sekali , itu adalah kesan pertama saat aku menghubungi lewat telepon sosok bernama Achmad Sofiyudin atau biasa dikenal dengan Mas Sofi. Di tengah banyak nara sumber yang susah dihubungi, Mas Sofi ini malah menawarkan diri kapan kami bisa bertemu. Berhubung aku tinggal di Bekasi, jadi wawancara dilakukan melalui telepon. Obrolan mengalir lancar. Apalagi saat mengetahui aku berasal dari kota di sebelah kota Temanggung.  Obrolan berlangsung enak dan santai dengan logat temanggungan ala Mas Sofi. 

Pemuda kelahiran 2 Juli 1995 ini lahir dari keluarga santri yang taat di salah satu desa di Temanggung. Orang tuanya memberi nama Achmad Sofiyudin artinya sang pemimpin dan sang penegak barisan beragama yang terpuji. Berharap Mas Sofi menjadi pemimpin yang terpuji seperti namanya.

Kecerdasannya sudah terlihat saat TK. Umurnya belum masuk untuk sekolah TK karena baru 3 tahunan, tapi ternyata bisa mengikuti pelajaran. Menempuh  pendidikan dari SD sampai SMA di kota Temanggung.  Ada yang menggelitik hatinya saat dia menempuh SMA favorit dengan label sekolah bertaraf internasional di kota. Di SMA ini fasilitasnya sungguh lengkap. Dari berbagai laboratorium sampai komputer untuk para siswa. Sungguh ironis, berbanding terbalik dengan SMPnya yang hanya mempunyai satu komputer untuk 200 siswa dan harus bergantian jika ingin memakainya. Dari sana jiwa sosialnya menjerit. Mas Sofi ingin suatu saat nanti anak-anak yang berada di perbatasan mempunyai kesempatan dengan anak-anak kota terutama dalam fasilitas pendidikan.

Salut dan aku acungin empat  jempol. Itu yang kurasakan saat mengobrol dengan Mas Sofi. Tidak banyak pemuda yang mempunyai semangat juang yang tinggi dan menjadi pemerhati desa. Mas Sofi ini sudah mempunyai rasa memiliki dan kecintaan yang mendalam terhadap desa-desa tertinggal sejak masih SMA. Bahkan sempat mendirikan Sofi Foundation saat SMA yang concern dengan desa-desa terpecil.

Meski hanya melalui sambungan telepon aku bisa melihat kalau sosok mas Sofi adalah cerdas dan bersemangat.  Suaranya sangat bersemangat saat dia menjelaskan tentang Desa Muncar yang kini terkenal dengan Muncar Moncer. Iya....Mas Sofi adalah sosok penting dibalik Desa Muncar yang sekarang makin moncer. 

Mas Sofi melanjutkan pendidikannya di  UNS jurusan administrasi negara atau fisipol dengan beasiswa. Seorang mahasiswa yang aktif, energik dan pantang menyerah. Terbukti sembari berkuliah dia aktif mengajar TPQ di sore hari. Selain  berjualan susu kedelai setiap pagi, Mas Sofi juga berjualan pisang aroma selama 2,5 tahun. 
 
dok. Mas Sofi

Kamis, 26 Oktober 2023

Lala Gozali, Sosok dibalik Proklim Lestari, KBA Pekayon


Waktu menunjukkan jam 10  pagi saat aku tiba di Balai RW 11 KBA Pekayon. Suasana sejuk langsung terasa saat tiba di balai RW. Kontras sekali dengan udara panas yang kurasakan sepanjang jalan menuju ke sini. Bu Nurul dan Bapak Mulyanto menyambut dengan ramah. Seminggu sebelumnya sudah membuat janji dengan Bu Nurul selaku humas KBA Pekayon. Salut dengan KBA Pekayon yang wellcoming dengan saya yang melakukan wawancara.


KBA Pekayon terletak di di Kelurahan Pekayon Jaya - Kecamatan Bekasi Selatan, mencakup 4 RW yaitu RW 08 sd 11 dengan jumlah 950 KK, dan luas area sekitar 17 hektar.


Tak lama Bu Lala datang. Selanjutnya kami asyik mengobrol banyak hal tentang KBA Pekayon. Ini adalah kali kedua aku ke KBA Pekayon. Pertama kali datang tahun 2018 dalam rangka menulis untuk Anugerah Pewarta Astra saat itu. Lima tahun berselang sudah banyak yang berubah dari KBA Pekayon. Yang jelas lebih banyak prestasi yang diraih dalam kurun waktu lima tahun terakhir.


Ibu Lala Gozali (dok. KBA Pekayon)



Ibu Lala Gozali adalah salah satu sosok dalam keberhasilan KBA Pekayon. Ibu Lala Gozali penggerak KBA pekayon ini merupakan wanita kelahiran Bandung tahun 1954. Di usianya beliau masih terlihat energik dan bersemangat mengelola dan menggerakkan KBA Pekayon. Terbukti dari beberapa postingan beliau di medsos beliau. Beliau aktif memposting kegiatan-kegiatan beliau di KBA Pekayon. Kegiatan membuat eco enzym, menimbang sampah, kegiatan ecoprint dan sebagainya. Tidak salah jika ibu-ibu di KBA Pekayon menunjuk beliau sebagai penggerak di KBA Pekayon berkat keaktifannya.


Selain sebagai penggerak KBA Pekayon ibu Lala Gozali juga dikenal sebagai desainer etnik. Baju-baju buatannya terbuat dari lurik dan berbagai bahan tradisional lainnya. Kini desain beliau bertambah dengan ecoprint yang ramah lingkungan. Bertema sustainable fashion yang saat ini banyak digandrungi para desainer.


Awal terpilihnya wilayah Pekayon sebagai KBA adalah adanya kegiatan lingkungan yang diawali oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon yang didirikan oleh ibu-ibu majelis taklim Darussalam yang ingin melestarikan lingkungan Pondok Pekayon Indah. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang bersih, sehat,  asri dan lestari di lingkungan PPI. Kini Yayasan Peduli Lingkungan telah berusia 20 tahun. Yayasan ini terdiri dari 6 bidang  yaitu Unit Kompos Pekayon, Unit Bank Sampah Lestari, Unit Pertanian Kota Harmoni, Unit TBM Manca,  Unit Kerajinan dari limbah dan Unit Pemberdayaan Masyarakat.


Selanjutnya Bu Lala menjelaskan tentang beberapa kegiatan yang dilaksanakan di KBA Pekayon. Ada empat  pilar dari CSR Astra yang dikembangkan yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.


Pilar Pendidikan


Untuk pilar pendidikan ada taman bacaan Manca. Keberadaan Manca ini sangat bermanfaat sekali khususnya untuk anak-anak kampung yang tinggal di belakang komplek Pondok  Pekayon Indah. Mereka bisa membaca berbagai buku pengetahuan di sana. Buku-buku ini bisa dibaca di tempat namun tidak boleh dibawa pulang. Peran Astra di Manca selain menyumbang koleksi buku, Astra juga memberikan bantuan beasiswa setiap semester. Bu Nurul menjelaskan saat ini ada 60 beasiswa Astra yang diberikan kepada anak-anak dari berbagai tingkatan pendidikan. Jumlah penerima beasiswa ini setiap tahun terus meningkat mengingat lima tahun lalu saat saya berkunjung jumlah penerima beasiswa baru 35 orang.


Tulisan tentang KBA Pekayon lima tahun lalu bisa di baca di sini : Semangat Tak Pernah Padam di Kampung Berseri Astra Pekayon


dok.pri penulis

Jumat, 20 Oktober 2023

Keputih Tegal Timur, Transformasi Kampung Kumuh Menjadi Kampung Unggulan


Tinggal di kota besar mungkin impian bagi sebagian orang. Bayangan tentang gemerlap mall dan tempat hiburan di kota, segala macam yang dibutuhkan tersedia, mudah mencari kerja, transportasi publik tersedia 24 jam, fasilitas umum terawat dan terjaga menjadi daya tarik laksana laron terpesona oleh pendar lampu dan cahaya. Namun di balik gemerlap kota tersembunyi tempat-tempat yang tidak banyak orang tahu kenyataannya. Salah satunya adalah Kampung Keputih Tegal Timur di Surabaya.

Kampung Keputih Tegal Timur Zaman Dahulu

Kampung Keputih Tegal Timur di era tahun 1990 hingga awal tahun 2000an dikenal sebagai salah satu kampung kumuh di Surabaya. Lokasinya yang dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir menjadikan predikat kampung kumuh sangat melekat. Apalagi ditinjau dari sejarahnya berdirinya kampung Keputih Tegal Timur ini karena latar belakang para penghuni yang mayoritas merupakan pendatang dan mencari nafkah sebagai pemulung. Pada tahun 2000 sekitar 120 KK yang menghuni wilayah tersebut memperjuangkan agar tempat tinggal mereka diakui sebagai kampung bagian dari kota Surabaya.

Dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah, bekas tambak, dipandang sebelah mata karena dianggap sebagai daerah buangan membuat Kampung Keputih Tegal Timur tampak seolah tempat kumuh yang dipaksa menjadi tempat tinggal. Limbah industri yang berasal dari limbah pabrik lampu, limbah minyak dan berbagai limbah industri lain dibuang di daerah ini.

Kesan kumuh, kotor, berantakan, kelam, ditambah dengan letak kampung yang berdekatan dengan laut sehingga udara terasa panas menambah kesan gersang kampung Keputih Tegal Timur. Kondisi tak layak huni kampung ini diperparah oleh minimnya pasokan air bersih dan munculnya berbagai belatung yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah di sepanjang jalan menuju kampung. Namun masyarakat yang kompak dan selalu ingin saling membantu menarik pihak Astra Indonesia untuk mengembangkannya menjadi Kampung Berseri Astra sehingga bertransformasi menjadi kampung layak huni.


Kampung Keputih Tegal Timur Sebagai Kampung Berseri Astra


Program Kampung Berseri Astra merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Astra Indonesia sebagai pelaku industri yang peduli dengan pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Program Kampung Berseri Astra pada dasarnya memiliki konsep mewujudkan wilayah perkampungan sebagai lingkungan yang asri, bersih, rapi, hijau dan layak huni sebagai tempat tinggal masyarakat yang sehat, produktif dan cerdas.

Kampung Keputih Tegal Timur bukan satu-satunya kampung yang dibimbing menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) Selain Kampung Keputih Tegal Timur di Surabaya Astra juga  melaksanakan program Kampung Berseri Astra di enam wilayah lainnya, yaitu Pasirluyu – Bandung , Suoh – Lampung, Sungai Bambu – Jakarta, Warakas – Jakarta, Papanggo – Jakarta, dan Cakung Barat – Jakarta.

 

Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kampung Keputih Tegal Timur Surabaya dilakukan dalam tiga tahap. Pada 2013 – 2014 kampung Keputih Tegal Timur diubah menjadi kampung yang bersih dan asri, pada Tahun 2015 –2016 kampung ini membuktikan layak dinobatkan sebagai pusat wisata edukatif hingga puncaknya pada tahun 2020 kampung yang dulu kumuh kini dikenal sebagai salah satu ikon kota Surabaya.

Sebagai Kampung Berseri Astra, kampung Keputih Tegal Timur mendapatkan bantuan fasilitas unit pengolahan air bersih. Pihak Astra juga memfasilitasi pelatihan budidaya tanaman hias dan pembuatan pupuk kompos sehingga lingkungan kampung tampak bersih, hijau dan asri. Tak lupa didirikan pula bank sampah yang mampu memotivasi masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik sehingga bernilai ekonomis. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi produk kerajinan tangan dan yang berupa botol PET bisa disetor ke tempat pengolahan bijih plastik sehingga membantu masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan.

 

sumber : IG KBA Keputih

Astra juga membantu mengupayakan pendidikan untuk anak-anak usia dini. Rumah pintar didirikan Astra sebagai tempat pendidikan anak-anak usia dini melalui berbagai kegiatan permainan tradisional dan edukatif yang diprakarsai para relawan, salah satunya dari organisasi nirlaba Tunas Hijau.

Salah satu saksi mata perubahan kampung kumuh Keputih Tegal Timur menjadi kampung unggulan adalah Bapak Tri Priyanto.  Beliau merupakan perwakilan warga kampung yang diajukan warga untuk mewakili kampung Keputih Tegal Timur yang saat itu masih berupa kampung kumuh untuk hadir memenuhi undangan dari Kecamatan Keputih yang mengadakan sosialisasi program Kampung Berseri Astra pada tahun 2013. Awalnya sosok lelaki paruh baya ini sempat ragu. Beliau meragukan kesiapan masyarakat di kampungnya untuk menerima bantuan dan bimibingan tersebut.

Sejumlah program yang ditawarkan adalah water treatment plant, yakni menganut prinsip mengolah air sungai menjadi air bersih . Program lainnya adalah penataan lingkungan melalui penanaman produktif, recycle air wudhu , bank sampah, rumah hijau dan rumah pintar.

sumber : youtube


Bapak Tri pula yang menyaksikan bahwa program penghijauan yang digagas Astra sempat menemui kegagalan. Sekitar 6000 bibit tanaman terong, tomat, cabe tidak semua berhasil tumbuh hingga layak panen, sebagian mati karena tak mampu bertahan dengan cuaca. Hingga kemudian 2000 bibit diberikan sebagai pengganti namun juga belum memberikan hasil yang memuaskan. Akhirnya masyarakat kampung Keputih Tegal Timur memilih membudidayakan tanaman hias dan tanaman obat keluarga yang mampu berkembang dengan baik hingga sekarang.

sumber : blog prita hw


Perjuangan Bapak Tri dan rekan-rekan tidak berhenti sampai di titik kampung telah menjadi tempat yang asri dan layak huni. Bersama bimbingan Astra kampung Keputih Tegal Timur berkiprah menjadi kampung wirausaha mandiri. Berbagai UMKM dirintis dan didirikan. Salah sarunya adalah UMKM jamur yang merupakan unit usaha mulai  dari produksi hingga mengolah dan memasarkan.


Berubahnya kampung Keputih Tegal Timur menjadi Kampung Berseri Astra bukanlah hal mudah, tetapi sekaligus juga berhasil memberikan contoh bahwa dengan kerja keras dan kerja sama pemerintah, pengusaha dan masyarakat mengubah kampung kumuh menjadi kampung yang layak menjadi pusat percontohan bukanlah hal mustahil. Semoga di masa depan semakin bertumbuh Kampung-Kampung Berseri Astra di seluruh pelosok nusantara.

 


Jumat, 13 Oktober 2023

Nurman Farieka Bandung Jawa Barat Penyulam Sepatu Kulit Kaki Ayam


Berdagang tidak hanya butuh skill dan modal tetapi juga kemauan untuk berinovasi tiada henti agar tak tertinggal dalam berkompetisi. Hal inilah yang disadari oleh Nurman Farieka, pemuda dari gang Subur, Kecamatan Regol Bandung ini melesat bersama UMKMnya menembus dunia berkat produk sepatu dari kulit kaki ayam.

Perjuangan Nurman Memproduksi Sepatu dari Kulit Kaki Ayam


Kaki atau kaki ayam lazimnya diolah menjadi kripik yang gurih renyah, kaki ayam pun bisa dimanfaatkan untuk aneka masakan mulai sup kaki ayam hingga ceker bumbu pedas. Namun baik kripik ceker maupun masakan olahan kaki ayam keduanya tidak membutuhkan kulit ceker. Sebelum diolah kaki-kaki ayam tersebut dibuang kulitnya terlebih dahulu.  Siapa yagn mengira limbah berupa kulit kaki ayam yang seolah tak berharga di tangan Nurman bisa disulap menjadi produk-produk sepatu bernilai ekonomi tinggi.


Sepatu Hirka ( IG: Nurman Farieka)



Kemampuan Nurman membuat sepatu dari kulit kaki ayam merupakan warisan pengetahuan dari sang ayah, Fatah Faturahman. Bapak Fatah pernah bereksperimen menyamak kulit kaki ayam sekitar awal tahun 2000-an. Namun hasil coba-cobanya itu tidak dikembangkan lebih lanjut. Nurman kemudian tergerak untuk mencoba melanjutkan eksperimen sang ayah dan membentuk kulit hasil samakan menjadi sepatu. 

Senin, 09 Oktober 2023

Ritno Kurniawan, Sang Pengubah Pembalak Liar Menjadi Pemandu Wisata yang Cinta Lingkungan

Pembalakan liar telah menjadi salah satu permasalahan serius bagi upaya pelestarian dan konservasi hutan di Indonesia. Manusia dan hutan tidak dapat dipisahkan. Manusia sangat tergantung pada hutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hutan menjadi andalan manusia dalam eksplorasinya yang berupa kayu, getah, daun, kulit batang pohon dan berbagai hasil hutan lainnya. Tak jarang manusia harus mengalihfungsikan hutan sebagai lahan perkebunan dan pertanian, pembalakan liar meraja lela. Terbukti bahwa keberadaan hutan sangat dipengaruhi perilaku manusia. Jika manusia terlalu serakah dan mengeksplorasi hasil hutan tanpa tindakan konservasi dapat dipastikan hutan akan musnah.

Di sisi lain pembalak liar yang sangat tergantung pada hutan akan kesulitan menemukan mata pencaharian jika hanya dilarang tetapi tidak ditawarkan jalan keluar. Hal yang pelik ini menarik perhatian Ritno Kurniawan, sosok pemuda dari Padang Pariaman untuk mengajak para pembalak liar menghentikan aktivitas merusak hutan namun sekaligus mengupayakan jalan keluar agar para pembalak liar tetap punya penghasilan sebagai pemandu wisata.

 Perjuangan Ritno Kurniawan Membuka Obyek Wisata

Tidak banyak anak-anak muda yang merantau menuntut ilmu kemudian kembali ke kampung halaman dan membuka lapangan pekerjaan. Ritno Kurniawan adalah satu dari sekian pemuda yang memutuskan kembali demi membangun kampung halaman usai menuntaskan Pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gajahmada Yogyakarta. Kecintaannya pada lingkungan sejak masih duduk di bangku kuliah menggugah keresahannya menyaksikan aktivitas pembalakan liar di kampung halamannya masih menjadi warisan turun temurun.

Sumber: IG Ritno Kurniawan

Rabu, 04 Oktober 2023

Alfira Oktaviani, Penggagas Ecoprint Kain Lantung

Gaya hidup berkelanjutan atau yang bisa disebut sustainable lifestyle sedang marak belakangan ini. Kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam beraktivitas agar tidak merusak lingkungan memotivasi untuk memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan sebagai bahan makanan dan sandang, memanfaatkan bahan-bahan bekas atau bahan yang ramah lingkungan dalam setiap sendi aktivitas. Salah satu brand fashion yang memperkenalkan busana ecofashion adalah Semilir Ecoprint yang diinisiasi oleh Alfira Oktaviani.

 

Semilir, Trend Eco Fashion yang Ramah Lingkungan
 

Semilir Ecoprint dapat disebut sebagai ikon dalam industry sustainable fashion di Indonesia. Proses pembuatan Semilir Ecoprint menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Bahan dedaunan menjadi ciri khas brand yang menonjol dalam gaya hidup berkesinambungan. Motif-motif Semilir Ecoprint yang unik dan mengangkat warisan budaya Indonesia merupakan alasan Semilir patut dibanggakan.

Salah satu keunggulan Semilir adalah penggunaan kulit kayu lantung Bengkulu dalam proses ecoprint. Sebelumnya mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Bengkulu memiliki kayu khas asli daerahnya. Bahkan kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni fashion yang unik, cantik sekaligus ramah lingkungan.


sumber : IG  semilir_ecoprint



Semilir Ecoprint mulai dikenal masyarakat di akhir tahun 2018. Alfira Oktaviani, atau yang biasa disapa sebagai Fira bereksperimen membuat brand Semilir sejak awal tahun 2018. Kerja kerasnya selama setahun menghasilkan karya fashion yang elegan dan menarik perhatian masyarakat pecinta adibusana.

Kamis, 28 September 2023

Alvinia Christiany, Pendiri Teman Autis

 

Dikaruniai buah hati yang menderita autis bukanlah keinginan setiap orang tua. Autis merupakan gangguan pada sistem syaraf penderita dan mempengaruhi perilaku penderita dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang menderita Autis (autism spectrum disorder) cenderung memiliki dunia sendiri. Pada beberapa kasus ia sulit berkomunikasi dengan orang lain, jika sudah memiliki ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas maka ia akan sepenuhnya fokus pada yang disukainya dan mengabaikan lingkungan sekitarnya. Anak autis berbeda dengan anak-anak pada umumnya, sehingga ia rawan dibully oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 


Keterbatasan pengetahuan, perasaan rendah diri karena dikaruniai anak autis menyebabkan orang tua dari anak penderita autis terkesan menyembunyikan anaknya. Padahal tak jarang anak-anak autis ini memiliki potensi dan bakat terpendam. Jika penderita autis mendapatkan perhatian, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dapat dipastikan mereka dapat meraih prestasi, minimal bisa mencapai tahap tumbuh kembang yang nyaris menyamai anak-anak pada umumnya. Salah satu sosok yang memiliki perhatian besar pada anak-anal autis adalah Alfinia Kristiani.



Sabtu, 23 September 2023

Justitia Avila Veda, Pejuang Penegak Keadilan Segagah Namanya


Korban kekerasan seksual di Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari. Hal ini ditandai dengan maraknya berita-berita yang menimbulkan rasa ngeri. Mulai dari anak-anak usia dini yang dilecehkan tetangga, atau kerabat sendiri hingga sosok anak artis yang sempat viral mengungkapkan pelecehan oleh ayah tiri. Kasus terbaru adalah korban rudapaksa seorang bupati yang kabarnya terpaksa dinikahi.


Kasus kejahatan seksual seringkali tidak terungkap karena korban memilih bersembunyi, memendamnya sendiri. Perasaan takut, malu, menganggap yang dialaminya adalah aib yang harus ditutup rapat-rapat menjadi alasan mengapa kasus kekerasan dan pelecehan seksual berakhir tanpa ada penyelesaian di ranah hukum sehingga pelakunya bebas sementara sang korban tak jarang berakhir dengan gangguan psikologis, depresi hingga melakukan bunuh diri. Terdorong oleh kisah-kisah memilukan yang dialami para korban kejahatan seksual, Justitia Avila Veda, sosok perempuan yang berkiprah di dunia hukum terdorong memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual berbasis teknologi. 


Sumber : IG advokatgender


Senin, 18 September 2023

Arky Gilang, Menyulap Sampah Organik Menjadi Pundi-Pundi Uang


Usianya baru 36 tahun namun visi dan misi hidupnya melambung tinggi. Berupaya mengupayakan kebaikan bagi masyarakat sekitar dan lingkungan hidup. Arky Gilang Wahab, warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah ini adalah satu dari segelintir pemuda yang memiliki kepedulian terhadap pengolahan sampah, utamanya sampah organik. 




Masalah sampah organik tidak kalah pelik jika dibandingkan dengan sampah anorganik. Masalah terbesar dari sampah organik adalah bau menusuk jika sampah menumpuk. Sementara proses penguraian sampah organik terkadang butuh waktu lama, sedangkan aktivitas manusia dalam menghasilkan sampah organik terutama sisa-sisa bahan makanan tak dapat dicegah. Tak jarang petugas kebersihan, baik yang bertugas mengangkut sampah dari rumah ke rumah maupun yang bertugas di Tempat Pengolahan Akhir kewalahan mengelola sampah agar tidak menjadi sumber polusi bau.

Rabu, 13 September 2023

David Hidayat, Si Penjaga Laut Pesisir Selatan

 

Generasi muda merupakan harapan bangsa. Setiap langkah dan sepak terjang mereka berdampak besar pada lingkungan sekitar dan masa depan bangsa dan negara. Jika satu pemuda aktif berkarya nyata bagi bangsa, diharapkan mampu menginspirasi yang lainnya. Salah satu dari sekian pemuda Indonesia yang berkarya tanpa pamrih demi negeri tercinta adalah David Hidayat dari Sungai Pinang Sumatera Barat memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem pantai yang berada di daerahnya.


Sumatera Barat dikenal sebagai provinsi yang sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan samudera hindia. Pantai yang indah bisa menjadi obyek wisata andalan beberapa daerah di Sumatera Barat termasuk Sungai Pinang. Sungai Pinang, atau dikenal juga sebagai Nagari Sungai Pinang merupakan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Berbatasan dengan Mandeh yang memiliki kemiripan panorama dengan Raja Ampat membuat Sungai Pinang dikenal para wisatawan memiliki pesona wisata bahari yang menawan.


Hal ini tidak mengherankan sebab Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah pesisir pantai barat Sumatera dengan pesona laut lepasnya yang indah. Namun sayangnya pesona keindahan pesisir selatan di Nagari Sungai Pinang terancam rusak, sebab berbondongnya wisatawan dan kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian terumbu karang dan mangrove sebagai tumbuhan pantai mengancam ekosistem pantai.


David Hidayat tergerak memperbaiki kerusakan alam pantai di Sungai Pinang dan bertekad membantu masyarakat mendapatkan perbaikan penghasilan. David menyadari bahwa potensi panorama alam di Nagari Sungai Pinang dengan wisata bahari bisa menjadi sumber penghasilan bagi pemerintah daerah setempat dan masyarakat di sekitar obyek wisata. Namun tentunya pengelolaan obyek wisata bahari harus diimbangi dengan upaya pelestarian lingkungan agar ekosistem pantai tetap terjaga.