Minggu, 29 Oktober 2023

Achmad Sofiyudin Sang Ksatria Bumi Phala dari DSA Muncar

Perjalanan scrolling instagram membawaku pada sebuah akun bernama Muncar Moncer. Sejenak aku terpaku. Sungguh aku terpaku dengan keindahan yang ditampilkan di instagram Muncar Moncer. Sebagai penyuka pegunungan dan semua yang berbau hijau, aku takjub dengan keindahan alam Muncar yang terpampang di layar handphoneku.

Masya Allah indah sekali. Selanjutnya aku berusaha mencari tahu tentang Desa Muncar yang ternyata adalah salah satu DSA atau Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Temanggung.  Tak lupa aku mencari sosok di balik desa yang membuatku takjub. 


Ramah sekali , itu adalah kesan pertama saat aku menghubungi lewat telepon sosok bernama Achmad Sofiyudin atau biasa dikenal dengan Mas Sofi. Di tengah banyak nara sumber yang susah dihubungi, Mas Sofi ini malah menawarkan diri kapan kami bisa bertemu. Berhubung aku tinggal di Bekasi, jadi wawancara dilakukan melalui telepon. Obrolan mengalir lancar. Apalagi saat mengetahui aku berasal dari kota di sebelah kota Temanggung.  Obrolan berlangsung enak dan santai dengan logat temanggungan ala Mas Sofi. 

Pemuda kelahiran 2 Juli 1995 ini lahir dari keluarga santri yang taat di salah satu desa di Temanggung. Orang tuanya memberi nama Achmad Sofiyudin artinya sang pemimpin dan sang penegak barisan beragama yang terpuji. Berharap Mas Sofi menjadi pemimpin yang terpuji seperti namanya.

Kecerdasannya sudah terlihat saat TK. Umurnya belum masuk untuk sekolah TK karena baru 3 tahunan, tapi ternyata bisa mengikuti pelajaran. Menempuh  pendidikan dari SD sampai SMA di kota Temanggung.  Ada yang menggelitik hatinya saat dia menempuh SMA favorit dengan label sekolah bertaraf internasional di kota. Di SMA ini fasilitasnya sungguh lengkap. Dari berbagai laboratorium sampai komputer untuk para siswa. Sungguh ironis, berbanding terbalik dengan SMPnya yang hanya mempunyai satu komputer untuk 200 siswa dan harus bergantian jika ingin memakainya. Dari sana jiwa sosialnya menjerit. Mas Sofi ingin suatu saat nanti anak-anak yang berada di perbatasan mempunyai kesempatan dengan anak-anak kota terutama dalam fasilitas pendidikan.

Salut dan aku acungin empat  jempol. Itu yang kurasakan saat mengobrol dengan Mas Sofi. Tidak banyak pemuda yang mempunyai semangat juang yang tinggi dan menjadi pemerhati desa. Mas Sofi ini sudah mempunyai rasa memiliki dan kecintaan yang mendalam terhadap desa-desa tertinggal sejak masih SMA. Bahkan sempat mendirikan Sofi Foundation saat SMA yang concern dengan desa-desa terpecil.

Meski hanya melalui sambungan telepon aku bisa melihat kalau sosok mas Sofi adalah cerdas dan bersemangat.  Suaranya sangat bersemangat saat dia menjelaskan tentang Desa Muncar yang kini terkenal dengan Muncar Moncer. Iya....Mas Sofi adalah sosok penting dibalik Desa Muncar yang sekarang makin moncer. 

Mas Sofi melanjutkan pendidikannya di  UNS jurusan administrasi negara atau fisipol dengan beasiswa. Seorang mahasiswa yang aktif, energik dan pantang menyerah. Terbukti sembari berkuliah dia aktif mengajar TPQ di sore hari. Selain  berjualan susu kedelai setiap pagi, Mas Sofi juga berjualan pisang aroma selama 2,5 tahun. 
 
dok. Mas Sofi

Kamis, 26 Oktober 2023

Lala Gozali, Sosok dibalik Proklim Lestari, KBA Pekayon


Waktu menunjukkan jam 10  pagi saat aku tiba di Balai RW 11 KBA Pekayon. Suasana sejuk langsung terasa saat tiba di balai RW. Kontras sekali dengan udara panas yang kurasakan sepanjang jalan menuju ke sini. Bu Nurul dan Bapak Mulyanto menyambut dengan ramah. Seminggu sebelumnya sudah membuat janji dengan Bu Nurul selaku humas KBA Pekayon. Salut dengan KBA Pekayon yang wellcoming dengan saya yang melakukan wawancara.


KBA Pekayon terletak di di Kelurahan Pekayon Jaya - Kecamatan Bekasi Selatan, mencakup 4 RW yaitu RW 08 sd 11 dengan jumlah 950 KK, dan luas area sekitar 17 hektar.


Tak lama Bu Lala datang. Selanjutnya kami asyik mengobrol banyak hal tentang KBA Pekayon. Ini adalah kali kedua aku ke KBA Pekayon. Pertama kali datang tahun 2018 dalam rangka menulis untuk Anugerah Pewarta Astra saat itu. Lima tahun berselang sudah banyak yang berubah dari KBA Pekayon. Yang jelas lebih banyak prestasi yang diraih dalam kurun waktu lima tahun terakhir.


Ibu Lala Gozali (dok. KBA Pekayon)



Ibu Lala Gozali adalah salah satu sosok dalam keberhasilan KBA Pekayon. Ibu Lala Gozali penggerak KBA pekayon ini merupakan wanita kelahiran Bandung tahun 1954. Di usianya beliau masih terlihat energik dan bersemangat mengelola dan menggerakkan KBA Pekayon. Terbukti dari beberapa postingan beliau di medsos beliau. Beliau aktif memposting kegiatan-kegiatan beliau di KBA Pekayon. Kegiatan membuat eco enzym, menimbang sampah, kegiatan ecoprint dan sebagainya. Tidak salah jika ibu-ibu di KBA Pekayon menunjuk beliau sebagai penggerak di KBA Pekayon berkat keaktifannya.


Selain sebagai penggerak KBA Pekayon ibu Lala Gozali juga dikenal sebagai desainer etnik. Baju-baju buatannya terbuat dari lurik dan berbagai bahan tradisional lainnya. Kini desain beliau bertambah dengan ecoprint yang ramah lingkungan. Bertema sustainable fashion yang saat ini banyak digandrungi para desainer.


Awal terpilihnya wilayah Pekayon sebagai KBA adalah adanya kegiatan lingkungan yang diawali oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon yang didirikan oleh ibu-ibu majelis taklim Darussalam yang ingin melestarikan lingkungan Pondok Pekayon Indah. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang bersih, sehat,  asri dan lestari di lingkungan PPI. Kini Yayasan Peduli Lingkungan telah berusia 20 tahun. Yayasan ini terdiri dari 6 bidang  yaitu Unit Kompos Pekayon, Unit Bank Sampah Lestari, Unit Pertanian Kota Harmoni, Unit TBM Manca,  Unit Kerajinan dari limbah dan Unit Pemberdayaan Masyarakat.


Selanjutnya Bu Lala menjelaskan tentang beberapa kegiatan yang dilaksanakan di KBA Pekayon. Ada empat  pilar dari CSR Astra yang dikembangkan yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.


Pilar Pendidikan


Untuk pilar pendidikan ada taman bacaan Manca. Keberadaan Manca ini sangat bermanfaat sekali khususnya untuk anak-anak kampung yang tinggal di belakang komplek Pondok  Pekayon Indah. Mereka bisa membaca berbagai buku pengetahuan di sana. Buku-buku ini bisa dibaca di tempat namun tidak boleh dibawa pulang. Peran Astra di Manca selain menyumbang koleksi buku, Astra juga memberikan bantuan beasiswa setiap semester. Bu Nurul menjelaskan saat ini ada 60 beasiswa Astra yang diberikan kepada anak-anak dari berbagai tingkatan pendidikan. Jumlah penerima beasiswa ini setiap tahun terus meningkat mengingat lima tahun lalu saat saya berkunjung jumlah penerima beasiswa baru 35 orang.


Tulisan tentang KBA Pekayon lima tahun lalu bisa di baca di sini : Semangat Tak Pernah Padam di Kampung Berseri Astra Pekayon


dok.pri penulis

Jumat, 20 Oktober 2023

Keputih Tegal Timur, Transformasi Kampung Kumuh Menjadi Kampung Unggulan


Tinggal di kota besar mungkin impian bagi sebagian orang. Bayangan tentang gemerlap mall dan tempat hiburan di kota, segala macam yang dibutuhkan tersedia, mudah mencari kerja, transportasi publik tersedia 24 jam, fasilitas umum terawat dan terjaga menjadi daya tarik laksana laron terpesona oleh pendar lampu dan cahaya. Namun di balik gemerlap kota tersembunyi tempat-tempat yang tidak banyak orang tahu kenyataannya. Salah satunya adalah Kampung Keputih Tegal Timur di Surabaya.

Kampung Keputih Tegal Timur Zaman Dahulu

Kampung Keputih Tegal Timur di era tahun 1990 hingga awal tahun 2000an dikenal sebagai salah satu kampung kumuh di Surabaya. Lokasinya yang dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir menjadikan predikat kampung kumuh sangat melekat. Apalagi ditinjau dari sejarahnya berdirinya kampung Keputih Tegal Timur ini karena latar belakang para penghuni yang mayoritas merupakan pendatang dan mencari nafkah sebagai pemulung. Pada tahun 2000 sekitar 120 KK yang menghuni wilayah tersebut memperjuangkan agar tempat tinggal mereka diakui sebagai kampung bagian dari kota Surabaya.

Dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah, bekas tambak, dipandang sebelah mata karena dianggap sebagai daerah buangan membuat Kampung Keputih Tegal Timur tampak seolah tempat kumuh yang dipaksa menjadi tempat tinggal. Limbah industri yang berasal dari limbah pabrik lampu, limbah minyak dan berbagai limbah industri lain dibuang di daerah ini.

Kesan kumuh, kotor, berantakan, kelam, ditambah dengan letak kampung yang berdekatan dengan laut sehingga udara terasa panas menambah kesan gersang kampung Keputih Tegal Timur. Kondisi tak layak huni kampung ini diperparah oleh minimnya pasokan air bersih dan munculnya berbagai belatung yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah di sepanjang jalan menuju kampung. Namun masyarakat yang kompak dan selalu ingin saling membantu menarik pihak Astra Indonesia untuk mengembangkannya menjadi Kampung Berseri Astra sehingga bertransformasi menjadi kampung layak huni.


Kampung Keputih Tegal Timur Sebagai Kampung Berseri Astra


Program Kampung Berseri Astra merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Astra Indonesia sebagai pelaku industri yang peduli dengan pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Program Kampung Berseri Astra pada dasarnya memiliki konsep mewujudkan wilayah perkampungan sebagai lingkungan yang asri, bersih, rapi, hijau dan layak huni sebagai tempat tinggal masyarakat yang sehat, produktif dan cerdas.

Kampung Keputih Tegal Timur bukan satu-satunya kampung yang dibimbing menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) Selain Kampung Keputih Tegal Timur di Surabaya Astra juga  melaksanakan program Kampung Berseri Astra di enam wilayah lainnya, yaitu Pasirluyu – Bandung , Suoh – Lampung, Sungai Bambu – Jakarta, Warakas – Jakarta, Papanggo – Jakarta, dan Cakung Barat – Jakarta.

 

Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kampung Keputih Tegal Timur Surabaya dilakukan dalam tiga tahap. Pada 2013 – 2014 kampung Keputih Tegal Timur diubah menjadi kampung yang bersih dan asri, pada Tahun 2015 –2016 kampung ini membuktikan layak dinobatkan sebagai pusat wisata edukatif hingga puncaknya pada tahun 2020 kampung yang dulu kumuh kini dikenal sebagai salah satu ikon kota Surabaya.

Sebagai Kampung Berseri Astra, kampung Keputih Tegal Timur mendapatkan bantuan fasilitas unit pengolahan air bersih. Pihak Astra juga memfasilitasi pelatihan budidaya tanaman hias dan pembuatan pupuk kompos sehingga lingkungan kampung tampak bersih, hijau dan asri. Tak lupa didirikan pula bank sampah yang mampu memotivasi masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik sehingga bernilai ekonomis. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi produk kerajinan tangan dan yang berupa botol PET bisa disetor ke tempat pengolahan bijih plastik sehingga membantu masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan.

 

sumber : IG KBA Keputih

Astra juga membantu mengupayakan pendidikan untuk anak-anak usia dini. Rumah pintar didirikan Astra sebagai tempat pendidikan anak-anak usia dini melalui berbagai kegiatan permainan tradisional dan edukatif yang diprakarsai para relawan, salah satunya dari organisasi nirlaba Tunas Hijau.

Salah satu saksi mata perubahan kampung kumuh Keputih Tegal Timur menjadi kampung unggulan adalah Bapak Tri Priyanto.  Beliau merupakan perwakilan warga kampung yang diajukan warga untuk mewakili kampung Keputih Tegal Timur yang saat itu masih berupa kampung kumuh untuk hadir memenuhi undangan dari Kecamatan Keputih yang mengadakan sosialisasi program Kampung Berseri Astra pada tahun 2013. Awalnya sosok lelaki paruh baya ini sempat ragu. Beliau meragukan kesiapan masyarakat di kampungnya untuk menerima bantuan dan bimibingan tersebut.

Sejumlah program yang ditawarkan adalah water treatment plant, yakni menganut prinsip mengolah air sungai menjadi air bersih . Program lainnya adalah penataan lingkungan melalui penanaman produktif, recycle air wudhu , bank sampah, rumah hijau dan rumah pintar.

sumber : youtube


Bapak Tri pula yang menyaksikan bahwa program penghijauan yang digagas Astra sempat menemui kegagalan. Sekitar 6000 bibit tanaman terong, tomat, cabe tidak semua berhasil tumbuh hingga layak panen, sebagian mati karena tak mampu bertahan dengan cuaca. Hingga kemudian 2000 bibit diberikan sebagai pengganti namun juga belum memberikan hasil yang memuaskan. Akhirnya masyarakat kampung Keputih Tegal Timur memilih membudidayakan tanaman hias dan tanaman obat keluarga yang mampu berkembang dengan baik hingga sekarang.

sumber : blog prita hw


Perjuangan Bapak Tri dan rekan-rekan tidak berhenti sampai di titik kampung telah menjadi tempat yang asri dan layak huni. Bersama bimbingan Astra kampung Keputih Tegal Timur berkiprah menjadi kampung wirausaha mandiri. Berbagai UMKM dirintis dan didirikan. Salah sarunya adalah UMKM jamur yang merupakan unit usaha mulai  dari produksi hingga mengolah dan memasarkan.


Berubahnya kampung Keputih Tegal Timur menjadi Kampung Berseri Astra bukanlah hal mudah, tetapi sekaligus juga berhasil memberikan contoh bahwa dengan kerja keras dan kerja sama pemerintah, pengusaha dan masyarakat mengubah kampung kumuh menjadi kampung yang layak menjadi pusat percontohan bukanlah hal mustahil. Semoga di masa depan semakin bertumbuh Kampung-Kampung Berseri Astra di seluruh pelosok nusantara.

 


Jumat, 13 Oktober 2023

Nurman Farieka Bandung Jawa Barat Penyulam Sepatu Kulit Kaki Ayam


Berdagang tidak hanya butuh skill dan modal tetapi juga kemauan untuk berinovasi tiada henti agar tak tertinggal dalam berkompetisi. Hal inilah yang disadari oleh Nurman Farieka, pemuda dari gang Subur, Kecamatan Regol Bandung ini melesat bersama UMKMnya menembus dunia berkat produk sepatu dari kulit kaki ayam.

Perjuangan Nurman Memproduksi Sepatu dari Kulit Kaki Ayam


Kaki atau kaki ayam lazimnya diolah menjadi kripik yang gurih renyah, kaki ayam pun bisa dimanfaatkan untuk aneka masakan mulai sup kaki ayam hingga ceker bumbu pedas. Namun baik kripik ceker maupun masakan olahan kaki ayam keduanya tidak membutuhkan kulit ceker. Sebelum diolah kaki-kaki ayam tersebut dibuang kulitnya terlebih dahulu.  Siapa yagn mengira limbah berupa kulit kaki ayam yang seolah tak berharga di tangan Nurman bisa disulap menjadi produk-produk sepatu bernilai ekonomi tinggi.


Sepatu Hirka ( IG: Nurman Farieka)



Kemampuan Nurman membuat sepatu dari kulit kaki ayam merupakan warisan pengetahuan dari sang ayah, Fatah Faturahman. Bapak Fatah pernah bereksperimen menyamak kulit kaki ayam sekitar awal tahun 2000-an. Namun hasil coba-cobanya itu tidak dikembangkan lebih lanjut. Nurman kemudian tergerak untuk mencoba melanjutkan eksperimen sang ayah dan membentuk kulit hasil samakan menjadi sepatu. 

Senin, 09 Oktober 2023

Ritno Kurniawan, Sang Pengubah Pembalak Liar Menjadi Pemandu Wisata yang Cinta Lingkungan

Pembalakan liar telah menjadi salah satu permasalahan serius bagi upaya pelestarian dan konservasi hutan di Indonesia. Manusia dan hutan tidak dapat dipisahkan. Manusia sangat tergantung pada hutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hutan menjadi andalan manusia dalam eksplorasinya yang berupa kayu, getah, daun, kulit batang pohon dan berbagai hasil hutan lainnya. Tak jarang manusia harus mengalihfungsikan hutan sebagai lahan perkebunan dan pertanian, pembalakan liar meraja lela. Terbukti bahwa keberadaan hutan sangat dipengaruhi perilaku manusia. Jika manusia terlalu serakah dan mengeksplorasi hasil hutan tanpa tindakan konservasi dapat dipastikan hutan akan musnah.

Di sisi lain pembalak liar yang sangat tergantung pada hutan akan kesulitan menemukan mata pencaharian jika hanya dilarang tetapi tidak ditawarkan jalan keluar. Hal yang pelik ini menarik perhatian Ritno Kurniawan, sosok pemuda dari Padang Pariaman untuk mengajak para pembalak liar menghentikan aktivitas merusak hutan namun sekaligus mengupayakan jalan keluar agar para pembalak liar tetap punya penghasilan sebagai pemandu wisata.

 Perjuangan Ritno Kurniawan Membuka Obyek Wisata

Tidak banyak anak-anak muda yang merantau menuntut ilmu kemudian kembali ke kampung halaman dan membuka lapangan pekerjaan. Ritno Kurniawan adalah satu dari sekian pemuda yang memutuskan kembali demi membangun kampung halaman usai menuntaskan Pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gajahmada Yogyakarta. Kecintaannya pada lingkungan sejak masih duduk di bangku kuliah menggugah keresahannya menyaksikan aktivitas pembalakan liar di kampung halamannya masih menjadi warisan turun temurun.

Sumber: IG Ritno Kurniawan

Rabu, 04 Oktober 2023

Alfira Oktaviani, Penggagas Ecoprint Kain Lantung

Gaya hidup berkelanjutan atau yang bisa disebut sustainable lifestyle sedang marak belakangan ini. Kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam beraktivitas agar tidak merusak lingkungan memotivasi untuk memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan sebagai bahan makanan dan sandang, memanfaatkan bahan-bahan bekas atau bahan yang ramah lingkungan dalam setiap sendi aktivitas. Salah satu brand fashion yang memperkenalkan busana ecofashion adalah Semilir Ecoprint yang diinisiasi oleh Alfira Oktaviani.

 

Semilir, Trend Eco Fashion yang Ramah Lingkungan
 

Semilir Ecoprint dapat disebut sebagai ikon dalam industry sustainable fashion di Indonesia. Proses pembuatan Semilir Ecoprint menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Bahan dedaunan menjadi ciri khas brand yang menonjol dalam gaya hidup berkesinambungan. Motif-motif Semilir Ecoprint yang unik dan mengangkat warisan budaya Indonesia merupakan alasan Semilir patut dibanggakan.

Salah satu keunggulan Semilir adalah penggunaan kulit kayu lantung Bengkulu dalam proses ecoprint. Sebelumnya mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Bengkulu memiliki kayu khas asli daerahnya. Bahkan kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni fashion yang unik, cantik sekaligus ramah lingkungan.


sumber : IG  semilir_ecoprint



Semilir Ecoprint mulai dikenal masyarakat di akhir tahun 2018. Alfira Oktaviani, atau yang biasa disapa sebagai Fira bereksperimen membuat brand Semilir sejak awal tahun 2018. Kerja kerasnya selama setahun menghasilkan karya fashion yang elegan dan menarik perhatian masyarakat pecinta adibusana.

Kamis, 28 September 2023

Alvinia Christiany, Pendiri Teman Autis

 

Dikaruniai buah hati yang menderita autis bukanlah keinginan setiap orang tua. Autis merupakan gangguan pada sistem syaraf penderita dan mempengaruhi perilaku penderita dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang menderita Autis (autism spectrum disorder) cenderung memiliki dunia sendiri. Pada beberapa kasus ia sulit berkomunikasi dengan orang lain, jika sudah memiliki ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas maka ia akan sepenuhnya fokus pada yang disukainya dan mengabaikan lingkungan sekitarnya. Anak autis berbeda dengan anak-anak pada umumnya, sehingga ia rawan dibully oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 


Keterbatasan pengetahuan, perasaan rendah diri karena dikaruniai anak autis menyebabkan orang tua dari anak penderita autis terkesan menyembunyikan anaknya. Padahal tak jarang anak-anak autis ini memiliki potensi dan bakat terpendam. Jika penderita autis mendapatkan perhatian, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dapat dipastikan mereka dapat meraih prestasi, minimal bisa mencapai tahap tumbuh kembang yang nyaris menyamai anak-anak pada umumnya. Salah satu sosok yang memiliki perhatian besar pada anak-anal autis adalah Alfinia Kristiani.



Sabtu, 23 September 2023

Justitia Avila Veda, Pejuang Penegak Keadilan Segagah Namanya


Korban kekerasan seksual di Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari. Hal ini ditandai dengan maraknya berita-berita yang menimbulkan rasa ngeri. Mulai dari anak-anak usia dini yang dilecehkan tetangga, atau kerabat sendiri hingga sosok anak artis yang sempat viral mengungkapkan pelecehan oleh ayah tiri. Kasus terbaru adalah korban rudapaksa seorang bupati yang kabarnya terpaksa dinikahi.


Kasus kejahatan seksual seringkali tidak terungkap karena korban memilih bersembunyi, memendamnya sendiri. Perasaan takut, malu, menganggap yang dialaminya adalah aib yang harus ditutup rapat-rapat menjadi alasan mengapa kasus kekerasan dan pelecehan seksual berakhir tanpa ada penyelesaian di ranah hukum sehingga pelakunya bebas sementara sang korban tak jarang berakhir dengan gangguan psikologis, depresi hingga melakukan bunuh diri. Terdorong oleh kisah-kisah memilukan yang dialami para korban kejahatan seksual, Justitia Avila Veda, sosok perempuan yang berkiprah di dunia hukum terdorong memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual berbasis teknologi. 


Sumber : IG advokatgender


Senin, 18 September 2023

Arky Gilang, Menyulap Sampah Organik Menjadi Pundi-Pundi Uang


Usianya baru 36 tahun namun visi dan misi hidupnya melambung tinggi. Berupaya mengupayakan kebaikan bagi masyarakat sekitar dan lingkungan hidup. Arky Gilang Wahab, warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah ini adalah satu dari segelintir pemuda yang memiliki kepedulian terhadap pengolahan sampah, utamanya sampah organik. 




Masalah sampah organik tidak kalah pelik jika dibandingkan dengan sampah anorganik. Masalah terbesar dari sampah organik adalah bau menusuk jika sampah menumpuk. Sementara proses penguraian sampah organik terkadang butuh waktu lama, sedangkan aktivitas manusia dalam menghasilkan sampah organik terutama sisa-sisa bahan makanan tak dapat dicegah. Tak jarang petugas kebersihan, baik yang bertugas mengangkut sampah dari rumah ke rumah maupun yang bertugas di Tempat Pengolahan Akhir kewalahan mengelola sampah agar tidak menjadi sumber polusi bau.

Rabu, 13 September 2023

David Hidayat, Si Penjaga Laut Pesisir Selatan

 

Generasi muda merupakan harapan bangsa. Setiap langkah dan sepak terjang mereka berdampak besar pada lingkungan sekitar dan masa depan bangsa dan negara. Jika satu pemuda aktif berkarya nyata bagi bangsa, diharapkan mampu menginspirasi yang lainnya. Salah satu dari sekian pemuda Indonesia yang berkarya tanpa pamrih demi negeri tercinta adalah David Hidayat dari Sungai Pinang Sumatera Barat memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem pantai yang berada di daerahnya.


Sumatera Barat dikenal sebagai provinsi yang sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan samudera hindia. Pantai yang indah bisa menjadi obyek wisata andalan beberapa daerah di Sumatera Barat termasuk Sungai Pinang. Sungai Pinang, atau dikenal juga sebagai Nagari Sungai Pinang merupakan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Berbatasan dengan Mandeh yang memiliki kemiripan panorama dengan Raja Ampat membuat Sungai Pinang dikenal para wisatawan memiliki pesona wisata bahari yang menawan.


Hal ini tidak mengherankan sebab Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah pesisir pantai barat Sumatera dengan pesona laut lepasnya yang indah. Namun sayangnya pesona keindahan pesisir selatan di Nagari Sungai Pinang terancam rusak, sebab berbondongnya wisatawan dan kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian terumbu karang dan mangrove sebagai tumbuhan pantai mengancam ekosistem pantai.


David Hidayat tergerak memperbaiki kerusakan alam pantai di Sungai Pinang dan bertekad membantu masyarakat mendapatkan perbaikan penghasilan. David menyadari bahwa potensi panorama alam di Nagari Sungai Pinang dengan wisata bahari bisa menjadi sumber penghasilan bagi pemerintah daerah setempat dan masyarakat di sekitar obyek wisata. Namun tentunya pengelolaan obyek wisata bahari harus diimbangi dengan upaya pelestarian lingkungan agar ekosistem pantai tetap terjaga.



Rabu, 23 Agustus 2023

Belajar Berhitung Makin Asyik dengan Mortgage Calculator Money Games

Sebagai seorang ibu aku sudah mengajarkan keuangan sejak dini pada anak-anak. Beberapa belas  tahun yang lalu saat anak-anak pertama dan kedua anak-anak masih TK, aku sudah mengajarkan konsep uang sederhana.

Mereka belajar keuangan secara sederhana. Dari belajar belanja jajan mereka sendiri ke warung, sampai mengenalkan menabung kepada anak-anak.  Setiap tahun mereka menerima angpau. Agar uang angpaonya tidak terpakai oleh ibunya, mereka aku bukain tabungan anak-anak sejak TK. Jadi uang angpao mereka ditabung. Pun saat mereka belajar mempunyai uang saku. Sisa uang sakunya ditabung. Ini adalah pelajaran literasi keuangan sederhana yang aku ajarkan pada anak-anak saat mereka kecil. Kini mereka sudah SMA. Sudah lebih bisa mengatur keuangan. Dikasih jatah uang saku sebulan dan mereka sendiri yang mengaturnya. Dari uang jajan, uang skin care sampai  uang buat hiburan seperti makan di luar bersama teman-temannya.

Lain si kakak , lain pula si bungsu. Si bungsu sekarang kelas satu SD. Sedang senang-senangnya belajar berhitung. Berhitung apa saja, dari penjumlahan sederhana sampai berhitung uang. Hihihi....iya dia mempunyai dompet uang sendiri. Isinya uang dari tante, nenek sampai uang hasil dia injak-injak ayahnya saat ayahnya capek.

Kalau pengen beli sesuatu, aku ajarkan untuk menabung. Jadi kalau pengen beli mainan yang agak mahal dia biasanya ambil uang dari dompetnya dan tidak minta ibunya lagi. Menabung juga adalah salah satu cara mengajarkan literasi keuangan sejak dini. Agar anak-anak lebih tahu mana kebutuhan dan mana keinginan.  Jadi anak-anak bisa membelanjakan uangnya dengan lebih bijak. 

Beberapa waktu yang lalu dia sangat ingin pergi ke luar negeri. Katanya hanya dia sendiri yang belum pernah ke luar negeri. Kakak-kakaknya beberapa kali saat mereka masih kecil. Habis lebaran kemarin dia memberikan semua uang angpaonya dan minta dibelikan tiket. Untung salah satu maskapai sedang ada free seat dan tiket murah. Jadi uang angpaonya dan uang hasil freelance ibu bisa buat liburan singkat backpackeran berdua saja ke negara tetangga.  Jadi dia semakin mengenal konsep uang.  Bahwa untuk membeli tiket pun harus menabung atau bekerja terlebih dulu tidak ujug-ujug bisa beli tiket kemanapun kita mau.

Kini ada beberapa games permainan tentang keuangan yang bisa dimainkan oleh anak-anak. Kita bisa belajar literasi keuangan untuk anak-anak melalui games yang bisa diakses melalui website Mortgage Calculator Money Games.

Minggu, 13 Agustus 2023

M. Ilham Nurhakim, Pelopor Teknologi FIMP untuk Panen Gurami Lebih Optimal


Tulungagung, kota kecil di yang terletak kurang lebih 154 Km ke arah Barat Daya dari Kota Surabaya, Jawa Timur ini terkenal sebagai penghasil marmer terbaik di Indonesia dan sering disebut sebagai Sweden van Java karena kualitas marmernya. Sekitar 40 persen wilayah Tulungagung merupakan daerah perbukitan kapur yang tandus sehingga kurang optimal untuk lahan pertanian. Wilayah Tulungagung yang subur berada di sekitar lereng gunung Wilis dan dataran rendah yang dilalui sungai Brantas. 

Selain sebagai penghasil marmer, Tulungagung dikenal  sebagai salah satu sentra budidaya ikan. Tidak mengherakan jika di desa-desa di Tulungagung muncul komunitas-komunitas pembudidaya ikan. Salah satunya adalah Sobat Mina Nusantara yang didirikan oleh:

Sumber : youtube Sobat Mina

Sabtu, 12 Agustus 2023

Resep Tempe Goreng Kriuk ala Tepung Kobe, Cobain Yuk!

Siapa orang Indonesia yang tidak kenal tempe? Ya, makanan tradisional yang terbuat dari kacang kedelai ini sudah menyatu dengan budaya kuliner lokal.

Tempe memiliki tekstur yang padat, namun lembut. Selain itu, aromanya cukup khas dengan rasa yang gurih ketika diolah menjadi menu makanan sehari-hari.

Tidak hanya rasanya yang dikenal lezat, tempe juga merupakan sumber protein nabati yang baik bagi tubuh. Kandungan serat dan nutrisi penting lainnya juga bisa ditemukan di dalam tempe yang dapat membantu sistem pencernaan.


Sebagai produk fermentasi, tempe pun mampu meningkatkan kesehatan usus. Terlebih lagi, semua manfaat yang disebutkan tersebut bisa didapat dengan harga yang terjangkau.


Pengolahan tempe sebagai hidangan utama dalam menu sehari-hari bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik itu digoreng, ditumis, ataupun direbus.

Namun satu jenis hidangan tempe yang tidak pernah kehilangan pamor adalah tempe goreng kriuk dengan tepung.

Untuk membuat tempe tepung yang renyah berikut!, catat resep Tempe Goreng Kriuk 




Selasa, 25 Juli 2023

Tips Membeli Rumah Untuk Milenial

Beberapa waktu yang lalu beranda Facebook penuh dengan postingan salah satu pengusaha sekaligus influencer asal Bandung yang menyebutkan kalau membeli rumah itu tidak wajib. Menurutnya rumah adalah kebutuhan tersier dan bukan kebutuhan primer. Sontak postingan facebook tersebut menuai pro dan kontra dari para followersnya. Bahkan komen di postingan tersebut sampai 800 an dan dibagikan lebih dari 500 kali.

Bukan tanpa sebab si influencer bilang kalau beli rumah itu tidk wajib. Hal ini tentu saja dilatar belakangi oleh pengalamannya yang pernah mencicil KPR namun di tengah jalan tidak mampu membayar dan hampir disita. Beliau juga mencontohkan temannya yang harus pinjam uang untuk menutupi cicilan rumahnya yang delapan juta perbulan.

Dengan berbagai alasan versi beliau, beliau tetap berpendapat bahwa jika belum mampu beli rumah secara cash tidak usah mencicil karena menurut beliau rumah tidak penting. Sebuah pendapat anti mainstream sebenarnya. 

Pendapat beliau ini tentu saja beda dengan pendapat kami. Bagi kami rumah adalah kebutuhan pokok, kebutuhan primer. Jadi walau susah ya harus diusahakan. Pendidikan banyak pilihan sekolah, traveling bisa ditunda, baju dan barang branded tidak perlu, tapi rumah adalah kebutuhan utama. Bayangkan jika harus berpindah-pindah kontrakan tiap tahun atau tiap dua tahun karena rumah mau ditempati pemiliknya. Pasti sangat capek dan melelahkan. Solusinya adalah mempunyai rumah. Karena rumah adalah tempat pulang, tempat dimana semua kenyamanan berada.

Setelah menikah adikku dan suaminya langsung membeli rumah. Uangnya tentu saja pinjaman dari mertua. Setiap bulan mereka mencicil ke mertua adik. Tapi tentu saja tidak semua orang seberuntung adikku yang mencicil kepada mertua..Pak suami sendiri memutuskan KPR saat masih muda dan bujang. Ambilnya pun hanya lima tahun. Jadi saat anak pertama lahir dan berusia setahun rumah kami sudah lunas. Awalnya memang berat, harus menekan beberapa keinginan termasuk harus hemat makan dan keinginan lainnya saat itu. Tapi rumah lunas saat anak pertama kurang dari setahun adalah sebuah kelegaan tersendiri. Uang gaji bisa dialokasikan ke tempat lain.

Oya membeli rumah saat masih bujang ini juga aku ajarkan kepada sepupuku. Biasanya anak muda belum bisa mengelola keuangan dengan baik dan gaji habis begitu saja tidak bersisa. Alhamdulilah dengan mencicil rumah , keuangan lebih sehat dan terkumpul karena tidak terdorong untuk membeli hal-hal yang kurang penting.  


Selasa, 11 Juli 2023

Terdampar di Keindahan Eling Bening

Hai guys ketemu lagi nih sama fadevmother.  Huhuhu dah lama banget ya nggak nyapa pembaca dan nulis cerita jalan-jalan.  Padahal banyaaak banget cerita jalan-jalan yang belum ditulis. Kata orang nulis itu harus mood. Jadi kalau nggak mood ya kadang males nulis.

Kali ini mau nulis tentang perjalanan libur lebaran kemarin. Biasanya setiap pulang kampung pasti kami memyempatkan diri untuk berwisata di tempat wisata sekitar.  

Sayangnya libur lebaran kemarin karena mengurus nenek yang sedang sakit,  jadi tidak sempat berwisata. 

Rencananya kita mau main  ke sekitar Ambarawa pas perjalanan pulang ke Jakarta.  Kebetulan banyak tempat wisata yang dilalui saat perjalanan pulang. Ada Candi Gedong Songo, Eling Bening, Palagan Ambarawa,  Museum Kereta Api dan sebagainya. 

Hari H pulang pun tiba.  Sayangnya si bungsu lagi nggak enak badan. Jadi sepanjang perjalanan dia muntah. Satu kilometer dari  Eling Bening wajahnya semakin pucet. Jadi  kita melipir ke Eling Bening.  Niat awalnya buat wisata, namun karena si kecil sakit, kita mampir  buat istirahat sambil nunggu si bocah enakan. Judulnya sih beristirahat sambil berwisata.

Waktu menunjukkan pukul sebelas siang saat kami tiba di Eling Bening.  Parkiran lumayan penuh karena hari itu hari libur lebaran.

Eling Bening berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa indah dan udara segar. Tempat ini terletak di Jalan Sarjono, Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 

Banyak yang telah berubah dari Eling Bening. sejak terakhir kali ke sini awal tahun 2017. Harga tiketnya waktu itu masih 15 ribu plus dapat mineral water. Sekarang harga tiketnya 35 ribu rupiah dengan fasilitas yang lebih baik.



Rabu, 03 Mei 2023

Jual beli Toyota Altis Bekas Terpercaya dengan Caroline.id


Yuhuu kembali lagi sama fadevmother.  Kali ini aku gak mau ngomongin jalan-jalan dulu nih. Tapi mau ngomongin mobil. Masih ada hubungannya sih sama jalan-jalan.  Soalnya kalau jalan-jalan kan kita perlu mobil buat 'mobile' kan?

By the way ngomongin mobil, si livi  mobil kami saat ini  adalah mobil kedua kami.  Mobil kami di awal nikah si biru Toyota kapsul udah kami jual dan kami tukar dengan si livi  sepuluh tahun lalu. Dah tua juga ya ternyata umur si livi. Hihihi..

By the way meski dah tua, tapi masih awet lho. Setia mengantarkan kami kemana-mana. Jadi kami masih setia belum pengen ganti. Yang jelas sih belum ada dananya. Hahaha...



 

By the way kalau mau ganti mobil, tapi dana belum cukup sebenarnya bisa ganti mobil second dengan umur yang lebih muda. Almarhum bapak pernah ganti mobilnya dengan mobil second dengan umur yang lebih muda. Jaman dulu kalau mau beli mobil second harus datangi dealer satu persatu cari mobil yang bagus dan cocok. 

Rabu, 12 April 2023

Menikmati Indahnya Pegunungan di Senja Pagi Cafe

Hai....cerita umrohnya jeda dulu ya. Setelah nulis Turki sampai part 8 pasti temen-temen bosen ya kan? Kali ini nulis yang seger-seger aja ya. By the way perjalananku ini sebenarnya udah Desember tahun lalu. Tapi kebiasaanku kalau gak mood nulis ya gak ditulis-tulis. Hehehe....

Kali ini aku mau cerita pengalaman pas pulang kampung Desember kemarin. Bulik bilang kalau ada cafe baru yang keren. Pemandangannya enam gunung. Wuiih sebagai pecinta gunung langsung pengen. Apalagi tempatnya dekat dari rumah nenekku. Kurang lebih sejam naik motor santai. Akhirnya cuzz lah berangkat bertiga aja. Aku, bocil dan sepupuku yang masih SMP.

Sebelum ke cafenya sempat browsing bentar. Lihat-lihat instagramnya dan ulasan di google. Waah cakep banget nih. Makin semangat ya jadinya pergi nya. Letaknya sendiri di Jalan Grabag Kopeng, Kragon Kecamatan Ngablak.

Sempat beberapa kali berhenti lihat maps karena nggak sampai-sampai. Hahaha...Iya biasanya tinggal duduk manis di samping pak suami trus sampai di tujuan. Kali ini karena pulkam berdua ma bocil, pergi ke cafenya naik motor sendiri. Buat aku yg susah baca peta jadi berhenti berkali-kali. Hihihi..


Minggu, 09 April 2023

(Turki part 8) Berburu oleh-oleh khas Turki

Nggak terasa ya sudah hari ke 18 Ramadhan. Perasaan baru kemarin puasa ya.  Dah hari ke 18 aja. Semoga bisa mengisi Ramadhan dengan sebaik-baiknya ya guys . By the way bisa gak ya ikut BPN Ramadhan challenge sampai selesai. Semoga bisa ya. Semangat....

Kali ini mau cerita oleh-oleh khas Turki ya. Kalau temen-temen ke Turki bisa beli oleh-oleh khas Turki.

1. Turkish Blue Eyes

Orang Turki percaya Turkish Blue Eyes ini bisa menangkal malapetaka dan marabahaya. Nazar boncuk orang menyebutnya.  Konon bisa menangkal sihir jahat dan kecemburuan. 

Bentuknya bulat dan bisa dijadikan berbagai aksesoris. Bisa gantungan kunci sampai tempelan kulkas. Aku sendiri memborong Turkish Blue Eyes ini di spice Bazar. Harganya murah meriah yaitu 15 lira.



Sayang blue eyes ini gampang pecah kalau jatuh. Jadi kalau lebih aman belinya yang gantungan kunci yang kayak ada kulit sintetisnya seperti bentuk ikan di atas. Soalnya kalau jatuh nggak langsung pecah. Ukurannya sendiri bermacam-macam.  Ada yang besar dan ada yang kecil.

Selasa, 04 April 2023

(Turki part 7) Melintasi Dua Benua di Selat Bosphorus

Hari sudah siang saat kami meninggalkan Masjid Sultan Ahmed. Kami bertolak ke tujuan berikutnya yaitu Selat Bosphorus.  Kami akan menyusuri indahnya Selat Bosphorus. Pukul tiga kurang dikit kami sudah sampai.

Tampak beberapa kapal pesiar di sini. Berjajar kapal-kapal pesiar seperti di kepulauan seribu. Kami segera menuju kapal kami. 

Bosphorus adalah sebuah selat yang memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia, menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam. Bosphorus dalam bahasa Turki disebut Bogazici, yang berarti “selat bagian dalam”.

Selat ini memiliki panjang 30 km dengan lebar maksimum 3.700 meter pada bagian utara, dan minimum 750 meter antara Anadoluhisari dan Rumelihisari. Kedalamannya bervariasi antara 36 sampai 124 meter. Tepian selat ini berpenduduk padat, salah satu kotanya adalah Istanbul.

Ada dua jembatan yang menyeberangi Selat Bosphorus, yang pertama adalah Jembatan Bosphorus memiliki panjang 1.074 meter dan diselesaikan pada 1973. Yang kedua, Jembatan Fatih Sultan Mehmet dengan panjang 1.090 meter dan diselesaikan pada 1988 sekitar 5 km sebelah utara jembatan pertama.

Saat kami sampai di geladak kapal , pemandangan indah langsung terpampang di depan mata. Subhanallah....sungguh indah ciptaanMu. Laut biru, bangunan-bangunan tua dan ikonik di kejauhan dan burung-burung Camar yang beterbangan menambah indahnya perjalanan ini. Mulut berdecak tak henti menyebut AsmaNya. 

Rabu, 29 Maret 2023

(Turki part 6) Masjid Sultan Ahmed

Sumber : wikipedia



Lanjut dari cerita sebelumnya ya guys . Bisa dibaca di Turki part 5. Jadi sehabis ganti kaos kaki,  baju dan sepatu di pertokoan dekat Istana Topkapi aku langsung menuju ke Masjid Sultan Ahmed. Awalnya bingung lewat mana ya kalau ke Masjid. Ternyata tinggal menyeberang dari komplek pertokoan tadi.

Masuknya gratis dan tidak diminta tiket. Saat sampai disana ternyata rombonganku dah sampai di sana duluan dan bersiap berwudhu untuk sholat dhuhur. Ketemu ibuku di toilet.  Dari wajahnya tampak ibuku legaaa sekali ketemu anaknya lagi. Hahaa santai uti, nggak akan hilang kok anaknya.  Kalau nyasar bisa bertanya kok. Meski sudah gede, aku baru sadar buat seorang ibu kita masih dianggap anak-anak. Hihihi. 

Lanjut cerita tentang Masjid Sultan Ahmed.  Pertama kali ngerti masjid ini dari serial Kosem.  Serial Kosem ini adalah serial lanjutan dari Magnificent Century.  Di sini diceritakan saat Sultan Ahmed membangun masjid dan datang saat peresmian Masjid Biru ini. 

Masjid Sultan Ahmed ini berada satu kawasan dengan Hagia Sophia.  Jadi kayak berhadap-hadapan gitu. Saat kita antri memasuki Hagia Sophia,  tampak dengan jelas masjid biru ini di seberang.  Seperti foto yang kuambil saat antri di Hagia Sophia pagi-pagi. 




Masjid Sultan Ahmed disebut masjid biru karena ubinnya. Julukan Masjid Biru tersemat karena interiornya yang menakjubkan, yang dilapisi dengan lebih dari 20.000 ubin Iznik buatan tangan. Iznik sendiri merupakan kota Anatolia yang terkenal dengan tembikar tradisionalnya, ubin keramik Iznik di Masjid Biru ini berwarna pirus.

Tingkat atas Masjid Biru yang disebut kembaran Hagia Sophia ini juga dicat biru. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa Masjid Sultan Ahmed disebut Masjid Biru. Ubin biru itu menampilkan lebih dari lima puluh desain tulip yang berbeda. Motif lainnya termasuk pohon cemara, mawar dan buah-buahan yang membangkitkan visi surga yang melimpah.

Senin, 27 Maret 2023

(Turki Part 5) Menyusuri Keindahan Hagia Sophia dan Istana Topkapi

Selamat menunaikan ibadah puasa guys. Hari ini memasuki puasa keempat . Semoga kita diberi kekuatan dalam menjalankannya ya. Dan jangan lupa juga amar ma'ruf nahi mungkar. Karena terkadang melihat kemungkaran di depan mata bisa mematikan rejeki kita, jika kita tidak mengingatkannya.

Mumpung ada banyak waktu, mau nulis tentang Turki biar nggak lupa ya. Kali ini mau nulis tentang Hagia Sophia, Masjid Sultan Ahmed dan Istana Topkapi. 

24 November 2022 adalah hari terakhir kami di Turki sebelum menjalankan umroh. Pagi-pagi agenda kami adalah ke Hagia Sophia.  Berangkatnya harus pagi-pagi karena kalau siang antrian mengular. Jam 8 lebih sedikit bis rombongan kami sudah jalan. 

Sayangnya gerimis tiba saat kami tiba di sana. Mana aku salah pakai baju lagi . Ternyata gamis yang kupakai kepanjangan dan belum kupotong bawahnya. Alhasil air hujan merembes ke sepatuku yang terbuat dari kain, masuk ke kaos kaki dan membasahi gamis serta long jhon sampai hampir selutut. Huhuhu...

Antrian di Hagia Sophia tidak lagi terasa menyenangkan karena aku mulai kedinginan.  Saat memasuki Hagia Sophia sepatu dilepas, dan semakin terasa dingin karena kaos kakiku basah meski Hagia Sophia berlantai karpet.

Hagia Sophia dibangun sebagai gereja dan menjadi salah satu katedral terbesar di dunia. Pada masa penaklukan Ottoman di Istanbul pada 1453, Hagia Sophia berubah fungsi menjadi masjid. Bangunan dipercantik dengan arsitektur yang menampilkan elemen khas Kesultanan Ottoman.

Jumat, 03 Maret 2023

Bekal Sekolah Praktis dengan Olahan Fiesta Seafood

Hai....guys kali ini aku mau nulis tentang bekal anak sekolah praktis.  Yaa biar kelihatan jadi ibu gitu loh. Jadi sekali-kali nulis resep masakan, biar nggak blog isinya jalan-jalan mulu.

Sebagai orang yang nggak begitu pinter masak, setiap harinya aku masak yang gampang-gampang dan praktis. Apalagi buat bekal anak sekolah. Biasanya menu nggak jauh-jauh dari ayam goreng, telur ceplok sama teriyaki yang praktis. 

Kadang mikir juga anak-anak bosen nggak ya tiap hari dibawain ayam? Kadang mau ganti menu ikan-ikanan tapi suka ribet dan lama nyiapinnya. Eh kapan hari liat ada frozen food , Fiesta Seafood  di instagram. Kebetulan nih, bisa dicobain biar anak-anak nggak bosen. Penyajiannya pun gampang.

Fiesta Seafood ini banyak jenisnya ternyata. Ada bakso ikan, Shrimp Roll, Shrimp Shumai, Ebi Fry, Shrimp Tofu, Dory Stick, dan masih banyak lagi.

Kali ini aku mau coba beberapa resep dari Fiesta Seafood yaitu Shrimp Shumai, Dory Stick dan Ebi Fry.

Senin, 27 Februari 2023

(Turki Part 4) Masjid Ulu Camii dan Koza Han

Hai guys...mumpung belum ngantuk kita terusin cerita tentang Turki ya. Kali ini masih cerita di Bursa. Tulisan tentang Bursa bisa dibaca di Turki part 3 sebelum ini ya. Kali ini kita akan cerita tentang Masjid Ulucami dan Koza Han. Kita ke sini tanggal 23 November 2022.

Masjid Ulu Camii adalah masjid yang bersejarah di kota Bursa. Dibangun pada saat kesultanan Utsmaniyah masjid ini dibangun oleh Sultan Bayezid  untuk memperingati kemenangan dalam perang Nikopolis.

Masjid Ulu Camii ini sungguh indah. Dibangun dengan 20 kubah dan dua menara dengan arsitektur interior yang sangat indah. Konon masjid dengan 20 kubah ini adalah nadzar sultan yang ingin membangun 20 masjid. Namun karena terbatas dananya akhirnya membangun sebuah masjid dengan 20 kubah.

Di dalam masjid ini ada sebuah air mancur yang merupakan tempat wudhu. Sayang pada saat masuk karena tempat sholat penuh sekali aku tidak sempat melihat tempat wudhu air mancur ini. Guide lokal menerangkan bahwa awalnya di komplek yang sekarang dibangun masjid adalah tempat tinggal salah seorang perempuan tua yang tidak mau dan tidak rela jika tempat tinggalnya dijadikan masjid. Setelah perempuan itu meninggal, maka rumah beliau yang terletak di dalam masjid dijadikan tempat wudhu berbentuk air mancur bagi jamaah laki-laki dan tidak dijadikan tempat sholat.

Saat kami sampai sana kebetulan masuk waktu Ashar. Kami berwudhu di tempat wudhu yang ada di depan masjid. Masya Allah begitu memasuki masjid ternyata penuh sekali di dalam sehingga kami hanya bisa sholat di luar masjid dekat dengan tangga. 

Jumat, 17 Februari 2023

(Turki part 3) Berziarah ke Makam Emir Sultan dan Green Tomb di Bursa Turki

Hai guys ...lanjut lagi ya nulis tulisan tentang Turki part 3. Hari kedua di Turki kita mengunjungi Bursa. Bursa Bursa salah satu kota tua yang ada di Turki. Kota Bursa sendiri berada sekitar 153 km dari Istanbul.  Bisa ditempuh sekitar 3 sampai 5 jam perjalanan tergantung macet tidaknya jalan. Bukan hanya di Jakarta saja, ternyata di Turki juga ada macet lho meski tidak separah di Jakarta. Kami berangkat pagi-pagi dari Retaj Royale Hotel di Istanbul. Abis sarapan langsung berangkat.  Hari pun masih terlihat gelap. Ternyata jalan menuju Bursa macet saudara-saudara. Jadi jam 12 an kita baru sampai ke makam Emir Sultan.

Emir Sultan adalah salah seorang ulama tasawuf terkenal di masa pemerintahan awal Turki Utsmaniyah. Beliau sendiri masih keturunan Nabi Muhammad SAW dari sayyidina Husein.

Di Turki makam beliau menjadi salah satu tujuan ziarah muslim di Turki. Komplek makamnya sendiri terletak di Masjid Sultan Emir. Saat kami sampai sana , kami barengan dengan beberapa muslim Turki yang sangat senang bertemu selama saudaranya dari Indonesia.  Saat aku mengajak salah seorang untuk berfoto lainnya ikutan foto dengan senangnya.  Bahkan aku dikasih manisan Turki oleh salah seorang dari mereka.