Terdampar di Keindahan Eling Bening

Hai guys ketemu lagi nih sama fadevmother.  Huhuhu dah lama banget ya nggak nyapa pembaca dan nulis cerita jalan-jalan.  Padahal banyaaak banget cerita jalan-jalan yang belum ditulis. Kata orang nulis itu harus mood. Jadi kalau nggak mood ya kadang males nulis.

Kali ini mau nulis tentang perjalanan libur lebaran kemarin. Biasanya setiap pulang kampung pasti kami memyempatkan diri untuk berwisata di tempat wisata sekitar.  

Sayangnya libur lebaran kemarin karena mengurus nenek yang sedang sakit,  jadi tidak sempat berwisata. 

Rencananya kita mau main  ke sekitar Ambarawa pas perjalanan pulang ke Jakarta.  Kebetulan banyak tempat wisata yang dilalui saat perjalanan pulang. Ada Candi Gedong Songo, Eling Bening, Palagan Ambarawa,  Museum Kereta Api dan sebagainya. 

Hari H pulang pun tiba.  Sayangnya si bungsu lagi nggak enak badan. Jadi sepanjang perjalanan dia muntah. Satu kilometer dari  Eling Bening wajahnya semakin pucet. Jadi  kita melipir ke Eling Bening.  Niat awalnya buat wisata, namun karena si kecil sakit, kita mampir  buat istirahat sambil nunggu si bocah enakan. Judulnya sih beristirahat sambil berwisata.

Waktu menunjukkan pukul sebelas siang saat kami tiba di Eling Bening.  Parkiran lumayan penuh karena hari itu hari libur lebaran.

Eling Bening berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa indah dan udara segar. Tempat ini terletak di Jalan Sarjono, Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 

Banyak yang telah berubah dari Eling Bening. sejak terakhir kali ke sini awal tahun 2017. Harga tiketnya waktu itu masih 15 ribu plus dapat mineral water. Sekarang harga tiketnya 35 ribu rupiah dengan fasilitas yang lebih baik.

Yang kami suka dari Eling Bening adalah tempat parkirnya yang  luas dan teratur. Ada beberapa gazebo yang disediakan di dekat tempat parkir mobil. Pun beberapa ayunan dan trampolin. Jadi buat yang menunggu di parkiran bisa istirahat di beberapa gazebo yang ada di sana. Kebetulan karena si kecil lemas kita istirahat di gazebo yang ada disana sebelum jalan-jalan. 

Resto Berlatar Pegunungan dan Resto Garden

Cacing dalam perut sudah mulai meronta-ronta, tanda waktunya makan siang tiba. Anak-anak ribut memilih menu, sementara si ayah beristirahat di Gazebo. Tersedia berbagai menu dari nasi goreng, ayam goreng, sapi lada hitam, bakso sampai udang.

Kita bisa memilih membeli makan di resto dengan  lansekap pemandangan indah di kejauhan berlatar Rawa Pening atau resto dengan konsep  garden resto. Harganya standar tempat wisata karena memang nilai jualnya adalah view pemandangan Rawa Pening di kejauhan. 

Kolam Renang Berlatar Pegunungan 

Di sebelah kiri restoran ada kolam renang yang lumayan besar. Dulu terakhir kali kami kesini kolam renang ini belum ada. Baru ada kolam renang kecil dekat tempat makan. Sekarang ada kolam renang besar yang cukup nyaman.  Kolam renang berlatar pegunungan yang indah. Biaya masuknya 20 ribu rupiah. 

Buat yang ingin berwisata,  Eling Bening recommended. Semua lengkap dan bisa mengakomidir keinginan semua anggota keluarga. Anak-anak bisa berenang, mama-mama bisa cari foto spot instagrammable yang tersebar di banyak tempat, para ayah atau oma bisa menunggu sambil makan di resto sambil memandang pemandangan indah.

Spot Foto Instagrammable

Buat yang suka berfoto ada perahu naga raksasa berwarna putih. Spot perahu naga ini termasuk rame yang dikunjungi wisatawan untuk berfoto. Dari perahu naga kita juga bisa melihat keindahan danau Rawa Pening yang membentang.

Selain spot perahu naga masih ada beberapa spot lain seperti di bawah ini. Pengunjung bisa berfoto di Gardu Pandang denga  pemandangan beberapa gunung dan Rawa Pening di kejauhan.

Jangan salah, selain pemandangan Rawa Pening kita juga bisa melihat Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, hamparan persawahan, Gunung Andong. Sebagai penyuka keindahan pegunungan meski nggak naik gunung,  destinasi ini sungguh menarik bagiku.

Suasana di Eling Bening saat kami berkunjung berubah - ubah. Sempat mendung dan gerimis, namun beberapa saat kemudian berubah cerah. Foto-foto yang diambil saat cuaca cerah sungguh indah karena gunung dan Rawa Pening terlihat jelas.

Outbond dan Playground 

Bosen cuma berfoto saja? Buat yang bawa anak-anak don't worry. Eling Bening ini juga dilengkapi dengan playground. Ada arena outbond dan playground. Flyng fox, perosotan, halang rintang dan berbagai ayunan ada disini. Sayang saat kami datang si kecil lagi gak enak badan. Jika sehat pasti dia sudah ribut main flyng fox.

Buat teman-teman yang ingin melaksanakan sholat tersedia musholla outdoor yang bersih dan nyaman. Tempat wudhu juga terletak di dekat musholla. 

Legenda Eling Bening 

Dulu saat kami kecil dongeng favorit yang selalu diceritakan almarhum bapak adalah Baru Klinthing. Setelah besar aku baru tau, tempat yang selama ini selalu ada di dongeng bapak, yaitu Rawa Pening yang beberapa kali kulihat keindahannya. 

Meski baru tiga kali kesana, tapi legenda Eling Bening membuat penasaran. Apalagi banyak wisata di Kabupaten Semarang yang sarat dengan legenda. Agak sulit sebenarnya menemukan legenda tentang Eling Bening ini. Awalnya kukira hanya nama sebuah restoran yang akhirnya berubah menjadi resort tempat wisata. Namun ternyata ada cerita di balik penamaan tempat ini.

Agak susah sebenarnya mencari referensi asal mula Eling Bening ini. Tentu saja legendanya tidak seterkenal Baru Klinthing dengan Rawa Peningnya yang sudah diceritakan sejak aku masih anak-anak.  Namun ada salah satu sumber tempat aku menemukan asal mula nama Eling Bening ini.

Dikutip dari jurnal penelitian undip tentang profile tempat wisata Eling Bening disebutkan bahwa Eling Bening berawal dari kisah Putri Bening. 

Alkisah pada jaman dahulu ada sebuah kerajaan Ambarawa yang dipimpin oleh Raja Pramudaka. Raja tersebut mempunyai istri bernama Ratu Candaka dan mempunyai seorang putri cantik bernama Bening.

Semua orang berlomba lomba untuk mendapatkan hati Putri Bening, namun Putri Bening sudah mempunyai seseorang yang dia dambakan dan dia cintai yaitu Sanggara. Sanggara merupakan pemuda desa yang rajin dan anak dari seorang pemilik kebun teh.

Kemudian pada suatu hari Putri Bening mengatakan keinginannya pada Raja bahwa dia ingin menikah. Raja menjawab dengan lembut bahwa dia sudah menyiapkan calon untuk Bening yang dapat menjadi penerus kerajaan.

Namun Bening mengelak dan mengatakan bahwa dirinya sudah mempunyai calon sendiri bernama Sanggara dan berusaha meyakinkan ayahnya.Raja dan Ratu ingin yang terbaik untuk Putrinya dan sudah melalukan perjanjian perjodohan dengan kerajaan Bawen yaitu seorang Putra Raja bernama Brahmana. Perjanjian tersebut sebagai imbalan karena kerajaan Bawen sudah membantu kerajaan Ambarawa saat gulung tikar.

Sang Raja dan Ratu merasa sangat bersalah apabila melanggar perjanjian, namun juga bingung dengan anaknya yang tidak mau dijodohkan dengan siapapun. Alhasil Putri Bening melarikan diri dengan Sanggara ke suatu bukit dengan harapan tak seorangpun mengetahui keberadaannya. Mereka berdua hiduptentram di bukit yang indah nan sejuk sejauh mata memandang. Dibawahnyaterdapat pemandangan sungai rawa pening, sawah dan gunung merbabu yang membuat pemandangan jauh lebih indah.

Namun tanpa disadari, keberadaan mereka diketahui oleh seorang Patih yang akhirnya diketahui oleh Raja. Sang Raja mengirim pasukan untuk membawa pulang Putri Bening. Namun saat tantara melakukan penyerangan terhadap Sanggara, Bening melindunginya dan alhasil pedang tajam menancap di perut sang putri dan menyebabkan sang putri meninggal.

Setelah satu bulan kepergian Sang Putri Bening, Sanggara kembali ke tempat itu dan mengenang masa-masa saat hidup Bersama Bening. Dia mengatakan “Aku eling Bening” yang artinya “Aku ingat Bening” dan jadilah tempat bukit tersebut dengan nama Eling Bening, untuk mengenang Putri Bening. 

Rute , Tiket dan Jam Buka Eling Bening 

Buat teman-teman yang ingin berwisata ke Eling Bening,  tempatnya buka setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam. 

Tiket : 

Weekdays 30  ribu

Weekend 35 ribu

Renang 20 ribu

Rute :

Dari Kota Ungaran, 

Bisa melalui jalan tol dan keluar di Exit Tol Bawen. Jika lewat jalan non tol, susuri jalan utama Semarang-Solo ke arah selatan sampai pertigaan di Terminal Bawen. Dari terminal Bawen sekitar 400 an meter. Dari Ungaran Eling Bening berjarak 20 km dan bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.

Dari Jogja atau Magelang

Dari Jogja atau Magelang kita bisa melewati Secang dan kemudian ke Ambarawa. Dari Ambarawa kita menuju Ngrawan. Dari sini Eling Bening sudah dekat. 

Nah teman-teman mau berwisata ke Eling Bening? Yuk...kita main ke Ambarawa.  Selain Eling Bening masih banyak tempat wisata keren di Ambarawa dan Kabupaten Semarang  lho. Teman-teman bisa berkunjung ke Ayanaz Gedong Songo, Museum Kereta Api Ambarawa, atau Kampung Kopi Banaran. Oke deh sampai jumpa di catatan perjalanan berikutnya. 

"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Wisata Kabupaten Semarang"

Referensi :

https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11754/3/Bab%202.pdf