Selasa, 25 Juli 2023

Tips Membeli Rumah Untuk Milenial

Beberapa waktu yang lalu beranda Facebook penuh dengan postingan salah satu pengusaha sekaligus influencer asal Bandung yang menyebutkan kalau membeli rumah itu tidak wajib. Menurutnya rumah adalah kebutuhan tersier dan bukan kebutuhan primer. Sontak postingan facebook tersebut menuai pro dan kontra dari para followersnya. Bahkan komen di postingan tersebut sampai 800 an dan dibagikan lebih dari 500 kali.

Bukan tanpa sebab si influencer bilang kalau beli rumah itu tidk wajib. Hal ini tentu saja dilatar belakangi oleh pengalamannya yang pernah mencicil KPR namun di tengah jalan tidak mampu membayar dan hampir disita. Beliau juga mencontohkan temannya yang harus pinjam uang untuk menutupi cicilan rumahnya yang delapan juta perbulan.

Dengan berbagai alasan versi beliau, beliau tetap berpendapat bahwa jika belum mampu beli rumah secara cash tidak usah mencicil karena menurut beliau rumah tidak penting. Sebuah pendapat anti mainstream sebenarnya. 

Pendapat beliau ini tentu saja beda dengan pendapat kami. Bagi kami rumah adalah kebutuhan pokok, kebutuhan primer. Jadi walau susah ya harus diusahakan. Pendidikan banyak pilihan sekolah, traveling bisa ditunda, baju dan barang branded tidak perlu, tapi rumah adalah kebutuhan utama. Bayangkan jika harus berpindah-pindah kontrakan tiap tahun atau tiap dua tahun karena rumah mau ditempati pemiliknya. Pasti sangat capek dan melelahkan. Solusinya adalah mempunyai rumah. Karena rumah adalah tempat pulang, tempat dimana semua kenyamanan berada.

Setelah menikah adikku dan suaminya langsung membeli rumah. Uangnya tentu saja pinjaman dari mertua. Setiap bulan mereka mencicil ke mertua adik. Tapi tentu saja tidak semua orang seberuntung adikku yang mencicil kepada mertua..Pak suami sendiri memutuskan KPR saat masih muda dan bujang. Ambilnya pun hanya lima tahun. Jadi saat anak pertama lahir dan berusia setahun rumah kami sudah lunas. Awalnya memang berat, harus menekan beberapa keinginan termasuk harus hemat makan dan keinginan lainnya saat itu. Tapi rumah lunas saat anak pertama kurang dari setahun adalah sebuah kelegaan tersendiri. Uang gaji bisa dialokasikan ke tempat lain.

Oya membeli rumah saat masih bujang ini juga aku ajarkan kepada sepupuku. Biasanya anak muda belum bisa mengelola keuangan dengan baik dan gaji habis begitu saja tidak bersisa. Alhamdulilah dengan mencicil rumah , keuangan lebih sehat dan terkumpul karena tidak terdorong untuk membeli hal-hal yang kurang penting.  



Pandemi 19 kemarin sempat membuat daya beli orang-orang menurun membeli rumah. Iya mereka lebih suka menghabiskan uangnya untuk bertahan hidup. Kini pandemi telah berakhir, kehidupan berangsur-angsur normal. Beberapa sudah bekerja dari kantor. Sebagian hybrid bekerja dari rumah dan kantor.  Kini saatnya untuk memikirkan kembali pentingnya membeli rumah terutama untuk para milenial.


Nah berkaca dari suami dan sepupuku yang bisa membeli rumah KPR saat masih bujang, berikut beberapa tips dariku untuk para milineal agar bisa membeli rumah.

Tips membeli rumah untuk milenial :

1. Alokasikan gaji untuk hal-hal yang penting. Jangan biasakan membeli barang-barang branded yang tidak perlu. Kita bisa membeli barang dengan fungsi yang sama dengan harga yang lebih murah. Sisa uangnya bisa ditabung.

2. Tidak ke kafe untuk membeli kopi setiap hari. Membeli kopi di gerai kopi terkenal boleh sesekali, namun tidak setiap hari. Bayangin selisih membeli kopi setiap hari dengan membuatnya sendiri di rumah. Selisihnya lumayan banyak. 

3. Traveling berkedok healing sekarang menjadi tren anak muda. Boleh sesekali traveling. Pilih destinasi yang murah meriah dan tidak menghabiskan banyak biaya. Berburu free seat adalah jalan agar tetap bisa traveling dengan budget minimal.

4. Usahakan menabung setiap bulan plus bonus dan THR. Jika dikumpulkan dalam beberapa tahun sudah bisa untuk DP rumah.



5. Sebelum membeli rumah untuk KPR harus perhatikan kredibilitas pengembang atau developer. Harus developer yang terpercaya. Jangan sampai kita tertipu oleh developer abal-abal.

6. Perhatikan plafon yang dimiliki. Setiap orang mempunyai plafon yang berbeda tergantung besaran gaji .

7. Perhatikan jngka waktu cicilan. Kita harus bisa memperkirakan berapa jangka waktu cicilan kita. Tentu saja disesuaikan dengan besaran gaji kita. Jika hanya mampu mencicil selama 15 tahun, jangan paksakan untuk mencicil selama 5 tahun karena akan berpengaruh sekali terhadap cash flow keuangan kita.

8. Memperhatikan tingkat suku bunga

Biasanya bank-bank konvensional dan bank syariah mempunyai perbedaan tentang tingkat suku bunga ini. Apakah flat selama kita mencicil atau naik turun berdasarkan tingkat suku bunga. Tentu saja dalam memilih tingkat suku bunga ini disesuaikan dengan kemampuan kita.

9. Memperhatikan beberapa biaya selain uang muka. Terkadang anak muda berpikir kalau uangnya sudah cukup untuk DP rumah, namun di tengah jalan ternyata uangnya kurang. Jadi dalam proses pengajuan KPR selain DP rumah kita juga harus memperhatikan beberapa biaya yang mungkin timbul seperti biaya profisi, biaya notaris dan lain sebagainya. 

10. Menggunakan  mortgage calculator untuk membantu menghitung biaya atau angka untuk bisa mengajukan kredit secara proporsional.


Mengenal Mortgage Calculator 


Mortgage calculator adalah aplikasi yang dapat  memudahkan penggunanya untuk menghitung cicilan KPR berdasarkan suku bunga dan tenor cicilan yang diambil.

Disini kita bisa menghitung DP, bunga, tenor dan cicilan yang harus kita bayarkan tiap bulan. Dengan kalkulator ini memudahkan kita untuk mengetahui besarnya cicilan yang kita bayarkan. Jadi tidak akan ada kejadian seperti teman si influencer yang gajinya 15 juta namun cicilannya sampai 8 juta. Sungguh cicilan yang tidak masuk akal.

Untung di jaman yang serba digital ini semua dimudahkan. Tidak usah membayar biaya jasa keuangan mahal hanya untuk menghitung KPR kita. Cukup unduh atau download Mortgage Calculator di playstore dan kita bisa menghitung sendiri.



Teman-teman milenial siap mengajukan KPR? Jangan lupa gunakan kalkulator pinjaman untuk membantu perhitungan yaa.


19 komentar:

  1. Sejak masa sekolah dulu, sandang pangan dan papan sudah masuk dlm kebutuhan pokok. Jadi kepemilikan sebuah rumah baiknya harus dipersiapkan. Adanya aplikasi Mortgage calculator bisa
    memperkirakan dengan cepat total pembayaran hipotek termasuk pokok dan bunganya

    BalasHapus
  2. Lah aneh ya influencer yang antimainstream itu. Masalahnya penerimaan orang kan beda2, dia hidupnya aman2 saja, orang lain kan belum tentu. Btw, kredibilitas pengembang atau developer itu memang harus banget ditelusuri ya Mbak Wati .... soalnya mencari yang benar2 qualified itu tidak mudah juga karena banyak juga yang ternyata seenaknya.

    BalasHapus
  3. Btw, uniknya Mortgage Calculator ini karena bisa membantu anak2 untuk mulai memiliki wawasan mengenai kepemilikan rumah ya.

    BalasHapus
  4. MashaAllah beruntung sekali adiknya mbak, bisa dipinjamkan uang oleh mertua untuk beli rumah. apalah dayaku yang masih berdarah-darah ngumpulin rupiah buat beli tempat tinggal. hihihi, btw mbak Mortgage Calculator membantu banget buat kita-kita yang ingin menghitung cicilan KPR

    BalasHapus
  5. Perlu nih di donlot aja ya di playstore y. Bisa bantu kita buat hitung-hitung apa aja ya. Terima kasih atas reviewnya

    BalasHapus
  6. Jadi inget temenku yang saat ini kelimpungan bayar KPR karena salah ambil plafon, huhu. Akhirnya dia kewalahan dan cari cara buat bisa nutup KPRnya.
    Soalnya ambil KPR itu memang butuh perhitungan super matang sih.
    Karena jangka panjang (banget) kan cicilannya. Jadi sejak awal harus paham itung-itungannya dan kesanggupan kita.

    BalasHapus
  7. Ketika influencer mengatakan sesuatu yang kontroversi gitu pasti banyak yang pro dan kontra. Kalau saya mungkin tim yang kontra. Karena bagi kami rumah itu harus.

    Memang kalau dalam urutan kebutuhan rumah merupakan salah satu yang paling hesar biayanya. Makabya kudu persiapan matang banget, terlebih kalau mau ngambil KPR.

    Kudu tahu bener developrrnitubterpercaya dan berkuakitas bagus dalam membangun rumah.

    BalasHapus
  8. Beruntung banget sekarang ini ada mortgage calculator ya mak, jadi bisa membantu para milenial yang ingin membeli rumah ya. Alhamdulillah sebagai anak milenial aku sudah punya rumah sendiri.

    BalasHapus
  9. Suamiku juga sebelum nikah udah nyicil rumah dahulu, meski dia jadi nggak pernah traveling seperti orang2. Beruntung ya jaman dulu belum ada sosial media, aman deh, hahahaa. Jadi tips nya mirip dengan yang dilakukan suamiku. Healing nya dia itu nonton bioskop, murah meriah lah. Nah asik nih bisa berhitung sendiri dengan bantuan Mortgage Calculator, menyesuaikan kemampuan kita misalnya ingin ambil kredit KPR

    BalasHapus
  10. Mortgage calculator membantu sekali untuk itung2an, aku setuju banget maak semenjak anak mulai kerja diarahin ke beli rumah karena gada ruginya.

    Aku dulu spt itu nekat untung pas ada subsidi perumahan bisa buat invest.

    BalasHapus
  11. Urusan membeli rumah memang bukan urusan sepele ya, Mbak. Jadi harus dipersiapkan secara matang, termasuk soal cicilannya berapa besarnya dan lamanya. Mortgage Calculator bisa bantu menghitungnya, ya :)

    BalasHapus
  12. kalo ngomongin rumah sih memang ya harga rumah tuh sekarang maasyaaallah banget, makanya perlu nabung minimal untuk DP dan biaya lain2nya, dan tips yang mba berikan ini pastinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  13. Aku setuju banget sama tips-tipsnya. Tanpa disadari ngopi itu bisa bikin boros banget, apalagi kalau setiap hari. Pake calculator ini memudahkan sekali buat memperhitungkan ya

    BalasHapus
  14. Keluarga saya juga sependapat, Mbak, kalau rumah itu kebutuhan primer. Bagaimanapun jalannya (cash atau KPR) tetap dilakukan. Kalau masih ragu dengan kemampuan menyicilnya bisa disesuaikan, ya, tinggal dihitung saja pakai Mortgage Calculator

    BalasHapus
  15. Aku setuju jika rumah itu kebutuhan primer..lha kalau kontrak terus sayang duitnya, apalagi di Jakarta harga sewa tinggi, harga rumah juga makin menggila. Daripada buat ngopi cantik dan terus-terusan piknik yang rumah diduluin..bisa dihitung dulu kemampuan finansial untuk beli rumah pakai mortgage calculator kalau mau

    BalasHapus
  16. Iyas sih ya.. mengurangi banyak hal-hal kecil seperti seneng makan di cafe atau beli barang-barang branded dengan dalih "Lebih awet" namun ujung-ujungnya laper mata karena biasanya nge-gas kalo ada barang berikutnya, hiiks~
    Kudu banyak "tirakat"nya dan memanfaatkan Mortgage Calculator untuk perhitungan alokasi dana yang tepat untuk investasi rumah.

    BalasHapus
  17. Beberapa anak muda di sekitar saya sudah ada yang memikirkan punya rumah sendiri ketika usianya terbilang masih muda. Salut loh ada anak muda yang tidak hanya memikirkan tentang kebutuhan ke kafe dan nongkrong2 cantik gitu. Insya Allah klo sejak muda diikhtiarkan untuk punya rumah, nanti kehidupannya akan lebih tertata karena paham dengan prioritas yang dimilikinya.

    BalasHapus
  18. Keren ya Mortgage Calculator, anak anak aku juga selalu aku beri masukan untuk memikirkan memiliki rumah sendiri, agar tidak tergiur dulu dengan hal hal yang lainnya.

    BalasHapus
  19. Anak jaman now banget ngopi plus healing, yg sebenarnya sumber pemborosan, okelah kalau sekali kali tp setahun berkali kali dahlah ga bisa nabung heuheu

    BalasHapus