Selasa, 17 Juni 2014

Unforgottable "Nol Rupiah" Journey With Kids

Yuhuuuu.....aku berjingklak-jingklak saat akhirnya aku berhasil mendapatkan tiket nol rupiah ke Bali untuk kami berempat dari AirAsia . Nggak sia-sia begadang semaleman. Akhirnya dapat nol rupiah juga. Benar-benar nol rupiah pulang pergi . Ditambah biaya lain-lain plus bagasi aku hanya mengeluarkan tiga ratus ribu untuk berempat untuk berangkat 26 oktober dan pulang 31 oktober 2011.



Wah...siap-siap travelling lagi nih sama anak-anak. Oya backpackeran pertama kali kami ke Malaysia pernah ditulis disini. Kali ini untuk ke Bali, meskipun judulnya backpackeran kami memutuskan untuk memakai koper. Pertimbangannya selain agar baju tidak kusut, koper kami besar sehingga memuat banyak pakaian dan barang. Maklum kami kan ke Bali selama enam hari. Jadi keperluan yang disiapkan lebih banyak.




Singkat cerita kami sampai di Bali tanggal 26 Oktober 2011. Kami menginap sehari di sebuah hotel di Kuta. Berbeda dengan perjalanan backpackeran kami sebelumnya, untuk ke Bali ini kami tidak memakai initiary yang disusun dari rumah. Jadi Go Show aja berbekal browsing  sebelumnya. Jadilah pagi-pagi setelah sarapan kami berputar-putar mencari losmen murah meriah karena jam dua belas harus check out dari hotel. Oya kami menyewa sepeda motor selama kami di Bali. Sewanya enam puluh ribu perhari. Tapi karena kami menyewa selama lima hari maka kami meminta diskon jadi lima puluh ribu perhari.

Kelemahan dari sistem Go Show ini adalah banyak losmen atau penginapan murah meriah yang penuh. Singkat cerita menjelang waktu check out kami mendapat penginapan murah meriah di dekat hotel. Seru itu saat angkutin koper boncengan naik motor berdua ke losmen. Ribed..tapi tetep happy. Sementara anak-anak dititipin di hotel.

Setelah hari pertama cuma tiduran di hotel, hari kedua petualangan dengan sepeda motor dimulai. Tujuan kami kali ini adalah Pantai Nusa Dua Bali. Pantai Nusa Dua kami tempuh sekitar tiga puluh menit dari daerah Kuta tempat kami menginap. Meskipun berpanas-panasan naik motor berempat, anak-anak tampak menikmati perjalanannya. Pantai Nusa Dua ini tampak indah dan bersih. Banyak wisatawan yang menikmati keindahan pantai ini. Kondisi air arus di pantai ini tenang sehingga aman bagi anak-anak untuk berenang di pantai.


Nusa Dua


Nusa Dua




Sore hari kami kembali ke penginapan. Setelah browsing di malam hari, hari berikutnya kami memutuskan untuk menghabiskan waktu di Kuta saja. Jadilah siang itu kami pergi ke Pantai Kuta. Pantai Kuta tidak kalah indah dengan Pantai Nusa Dua. Selain pasirnya yang putih dan pemandangannya yang elok, pantai ini dipenuhi dengan banyak wisatawan dan para pedagang serta ibu-ibu yang menawarkan kepang rambut dan pijit di sepanjang pantai. Selain itu banyak juga papan selancar yang disewakan di pinggir pantai. Yang bikin keki  sebenarnya adalah menjawab pertanyaan anak-anak mengapa banyak orang tidak pakai baju jalan-jalan di pantai. Maklum mereka baru pertama kali melihat bule-bule berbikini di pantai


depan penginapan

Pantai Kuta


Alhamdulilah anak-anak masih sehat dan tidak rewel meskipun diajak backpackeran. Panasnya hawa Bali tampak tidak mereka rasakan meskipun kami menginap di penginapan murah tanpa AC.  Setiap hari kami mencari makan di warteg orang Jawa Timur  di daerah Kuta dan Gang Poppies. Selain irit, kami juga mencari makanan yang halal. Malamnya terkadang kami masih sempat berjalan-jalan di daerah sekitar Kuta.

Hari keempat kami memutuskan untuk pergi ke Sangeh atau Forest Monkey dan ke Tanah Lot. Karena perjalanan jauh, kami memutuskan  menyewa mobil. Agar murah kami menyewa mobil kecil  tanpa sopir dan berbekal peta Bali saja. Sebelumnya sempat mampir ke Joger untuk membeli oleh-oleh khas Bali. Mug dan gantungan kunci Joger murah meriah menjadi pilihan kami.

Hari sudah siang saat kami tiba di Sangeh.  Di depan pintu masuk ada papan pengumuman kalau kami dilarang membawa kacamata dan benda berharga lainnya. Takut diambil oleh monyet. Puluhan monyet menyambut kedatangan kami saat kami memasuki kawasan wisata ini. Kami ditemani oleh salah satu pemandu berpakaian Bali untuk menemani kami berkeliling hutan. Pemandu yang ramah ini dengan sabar bercerita tentang sejarah Hutan Wisata Sangeh ini. Oya...monyet-monyet di kawasan Sangeh ini jinak-jinak. Namun ada juga beberapa yang kelihatan usil dan mengambil paksa makanan atau barang pengunjung. Setelah puas berfoto-foto baru sadar kalau tanggal di kamera salah set karena mundur sehari. Seharusnya kami ke Sangeh tanggal 29 Oktober, tapi salah setting jadi 28 okober 2011.Hihi...gak papa yang penting happy.









Hari semakin siang . Kami meninggalkan Sangeh  dan menuju Tanah Lot. Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.



Goa Suci

Tanah Lot




Di sini juga terdapat goa yang konon ada air suci yang berasal dari tengah laut. Di dalam goa setiap pengunjung bisa meminum air suci tersebut atau sekadar membasuh tangan dan wajah yang konon banyak manfaatnya. Salah satunya diyakini bahwa air suci ini bisa menyembuhkan beberapa penyakit yang tengah diderita. Atau bahkan bagi mereka yang ingin punya anak, dengan meminum air suci di goa ini dipercaya bisa diberikan anak.  Sehingga karena itu pula disebut dengan air kesuburan.

Tak terasa waktu terus berjalan. Kami sudah lima hari berada di Bali. Masih  banyak tempat wisata yang belum dikunjungi. Badan kami sudah gosong dan muka nggak kalah kucel karena berpanas-panasan selama beberapa hari naik motor. Namun anak-anak masih semangat. Di hari kelima kami memutuskan mencari oleh-oleh ke Pasar Sukawati. Ada banyak baju Bali dan sprei murah meriah di sana. Sayang karena ayahnya dan anak-anak memilih menunggu di luar, jadi gak ada dokumentasinya deh. Gambarnya ambil dari website aja ya.




Menjelang siang kami beranjak ke Patung Garuda Wisnu Kencana. Nggak seru dong pergi ke Bali tanpa main kesini. Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan Jimbaran. Patung ini merupakan karya pematung I Nyoman Nuarta seorang pematung terkenal dari Bali. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu atau dewa pemelihara yang mengendarai Burung Garuda. Pada saat kami kesana patungnya masih terpisah. Jadi patung Dewa Wisnu berdiri sendiri, demikian pula dengan patung garudanya.  Di lokasi GWK ini juga terdapat bukit kapur yang sangat indah. Kami pun sempat berfoto-foto disana.


patung garuda


Sore menjelang malam ada pertunjukan di amphitheater GWK. Kebetulan baru saja ada rombongan tujuh bis dari sebuah SMP dari Klaten. Jadi theaternya langsung penuh. Saat itu ada pertunjukan Rama Shinta kalau tidak salah. Sebelumnya ada pertunjukan tari-tarian terlebih dahulu. Anak-anak tampak sangat menikmati pertunjukan dan tari-tarian yang baru pertama kali mereka lihat.

-Pertunjukan di Amphi theater



31 Oktober 2011 adalah hari terakhir kami di Bali. Hari terakhir di Bali kami habiskan untuk packing barang-barang yang akan dibawa pulang. Karena masih ada waktu sebelum ke Airport, kami  jalan-jalan di sekitar Kuta dan membeli helm pengganti untuk pemilik motor karena salah satu helmnya kami hilangkan. Seru juga lho perjalanan kami kali ini. Selain sewa motor, kami pun sempat menghilangkan helmnya. Terpaksa ganti deh.  Sungguh perjalanan semi backpackeran nol rupiah bersama anak-anak tahun 2011 menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Liburan ke luar kota atau keluar negeri tak harus mahal. Dengan budget minimal pun kita bisa melakukannya.

Berikut tips perjalanan murah meriah ala kami :

1. Mencari tiket promo jauh-jauh hari sebelumnya agar dapat tiket murah. Syukur-syukur nol rupiah.

2. Untuk menekan pengeluaran selama liburan  tidak perlu menginap di hotel yang mahal. Di losmen murah pun tidak masalah asal anak-anak merasa  nyaman .

3. Agar lebih irit, jangan menyewa mobil  atau naik taksi jika bisa menyewa motor atau naik transportasi umum.

4. Membeli oleh-oleh di tempat yang murah meriah. Membeli makan di warteg atau warung sederhana dibandingkan rumah makan cepat saji karena lebih irit.

5. Siapkan segala  keperluan yang akan dibawa bepergian. Masukkan ke dalam koper yang dilengkapi  gembok agar barang-barang aman.

6. Jangan lupa bawa peralatan obat-obatan agar tidak panik saat anak anda tiba-tiba panas atau sakit di perjalanan.

7. Bawa majalah atau mainan anak-anak kesukaan mereka agar perjalanan terasa menyenangkan.

8. List barang-barang yang dibawa selama bepergian dalam satu catatan khusus.

Pokoknya perjalanan ke Bali unforgettable journey deh pokoknya. Meskipun sudah tiga tahun lalu. Jadi nggak sabar ingin liburan lagi. Kebetulan sehabis terima raport besok,  kami akan liburan ke Jawa Timur tempat neneknya anak-anak naik kereta api.

18 komentar:

  1. asyik banget mbak dapat tiket nol rupiah, aku belum pernah dapat

    BalasHapus
  2. Iya mbak...ini jaman dulu benar-benar nol rupiah. Dapatnya 2010 untuk terbang 2011. Ditambah bagasi , convenience fee dll cuma tiga ratus ribuan.Ini sudah lama gak jjs. Tahun kemarin dapat Jkt-Surabaya 88 ribu saja.Jadi beli buat beberapa kali pulang. tapi beda maskapai. Bukan si merah ini.

    BalasHapus
  3. Woww...seru bangeet... bikin mupeng. pengen ke Baliiiii

    BalasHapus
  4. ih pengen deh dapat tiket pesawat murah. Saya belum pernah naik peswat, hanya ingin mencoba saja.. hehehe... :)

    BalasHapus
  5. Seru ya, ternyata go show...tips liburan murah meriahnya harus ditiru nih.
    Selamat liburan lagi ya....wah udah siap2 beli bantal leher, pasti liburannya makin menyenangkan

    BalasHapus
  6. Ayo...mak.Beli pas promo promo gitu.Murah kalau pas dapat murqh.Selamat liburan :)

    BalasHapus
  7. Ayo mbak Fardelyn.Sekali kali kalau pas libur kuliah langsung terbang dari thailand ke Bali.Si kecil sama ayahnya biar nyusul dari Aceh.Bulan madu lagi.Hihi..

    BalasHapus
  8. Iya mbak.Seru lho go show nya.Liburan go show yuk.Kan bentar lagi liburan.Jangan lupa beli peralatan di Ace Hardware ya.

    BalasHapus
  9. mbak nunggg.... seruuuu...
    ayo liburan ke malang.. ada jatim park 1, jatim park 2 plus museum satwa, eco green park, batu night spectacular, museum angkut, dan lain lain dan lain lain.. buanyak pokokee.. siapi kamera yg keren yaa..

    BalasHapus
  10. Hihihi.....seru ya dik.Iya niie.....ntar mau liburan kesana....Nol rupiah gak ya?Hihi....Masih di Jakarta ni.Ntar sore baru naik keretanya.

    BalasHapus
  11. seruuuuuuu.....mau donk dapet nol rupiah,,

    BalasHapus
  12. Iya ambu.Seruuu....liburan yuk.

    BalasHapus
  13. Seneng ya liburan gratis bareng anak-anak

    BalasHapus
  14. Wow, keren banget nih ide nol rupiah. Fadev mother memang selalu aeru kalau cerita soal liburan. Berasa semangatnya. Seru..seru..seruuuu!

    BalasHapus
  15. Hihihi....seru ya mbak.Ayoo...ikutan liburan kita donk.Kebanyakan nyari gratisan.Yang penting anak-anak happy..

    BalasHapus
  16. Iya mak Ika.....delapan puluh persen liburan kita nyari gratis atau yg murah meriah pokoknya...ikut yuk...

    BalasHapus
  17. […] nol rupiah pulang pergi untuk berempat ke Bali di bulan Oktober 2011. Cerita ini pernah kutuliskan disini dengan judul Unforgottable  “Nol Rupiah” Journey With […]

    BalasHapus
  18. […] yang ini liburan nol rupiah pulang pergi ke Bali tahun 2011. Cerita selengkapnya ada di sini. Kalau yang ini juga nol. Perginya backpackeran satu minggu sama krucils di Bali. Tapi ya harus […]

    BalasHapus