Rabu, 04 Januari 2017

Mendadak Piknik di Semarang

Libur akhir tahun kemarin adalah perjalanan traveling  pertama kami bersama dedek bayi ke Jawa Tengah. Awalnya ragu-ragu karena umurnya belum genap 4 bulan. Rewel nggak ya menempuh perjalanan panjang dari Jakarta ke Magelang? Namun keinginan kuat untuk pulang kampung bersilaturahmi sekaligus refreshing melepaskan penat menghilangkan semua kekhawatiran yang ada.

Setelah dua hari di Jepara dan puas main ke pantai, kami ganti destinasi ke Magelang. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam saat kami meninggalkan Jepara. Di tengah jalan si ayah berubah pikiran. Bagaimana kalau kami menginap saja di Semarang dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya ke Magelang. Akhirnya malam-malam aku langsung booking hotel di Semarang. Waktu menunjukkan pukul 11 malam saat kami sampai di hotel. 

Paginya rencananya kami akan berkeliling  Kota Semarang. Namun karena si ayah ada kerjaan akhirnya ayah kerja depan laptop dulu mumpung wifi di hotel kenceng. Akhirnya kami baru bisa meninggalkan hotel jam 12 siang. Mendadak piknik sih ceritanya. Yah..hitung-hitung liburan. Sejak dedek bayi lahir belum pernah liburan lagi. 

Liburan di Indonesia nggak kalah sama liburan di luar negeri. Banyak tempat wisata bagus dan menjadi tujuan wisata.   Tujuan kami kali ini adalah Lawang Sewu. Yah..meskipun belasan bahkan puluhan kali melewati tempat ini tiap pulang kampung, kami belum pernah sengaja berhenti untuk mengunjunginya. Hihi..aneh banget kan?

Awalnya ragu juga bawa bayi ke Lawang Sewu. Apalagi mitosnya Lawang Sewu banyak mahluk halusnya. Takut si bayi kenapa-kenapa. Tapi bismillah aja. Dan akhirnya kami ke Lawang Sewu. Di pintu depan kami harus membeli tiket masuk. Tiket masuk untuk dewasa 10 ribu dan 5 ribu rupiah untuk anak-anak.

Depan pintu keluar Lawang Sewu


Lawang Sewu adalah sebuah bangunan Belanda yang kuno dan megah yang terletak di Simpang Lama Semarang. Gedung ini dahulu  merupakan kantor dari Nederlands- Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun kenyataannya, jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).


Bagian atas Lawang Sewu

Lawang Sewu


Lawang Sewu


Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT.Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Perhubungan  Jawa Tengah.

Kereta Api di Lawang Sewu


Kereta Api di Lawang Sewu

Buat yang bawa bayi jangan khawatir, meskipun bangunan tua dan kelihatan serem , Lawang Sewu juga ada ruang menyusui. Kebetulan dedek bayi haus dan aku sempat menyusui di sana. Jangan bayangin ruang menyusui seperti di mall-mall ya. Ruang menyusui menjadi satu dengan ruang P3K dan sangat sederhana. Sebenarnya sempat merinding juga sih pas masuk tempat menyusui. Soalnya sendirian dan ruangannya kuno. Jadi merasa serem aja. 


Ruang menyusui

Selain foto pribadi menggunakan kamera atau Hp, di Lawang Sewu juga ada jasa fotografer keliling. Jadi buat yang nggak bawa kamera atau ingin foto langsung jadi bisa memanfaatkan jasa fotografer tersebut. Pergi ke Lawang Sewu belum lengkap rasanya kalau nggak berfoto di balik pintu seperti orang-orang. Akhirnya meski gendong bayi, kami pun ikut foto kekinian seperti orang-orang.

foto kekinian


Puas mengunjungi Lawang Sewu jalan-jalan kami lanjutkan wisata alam ke Eling Bening. Awalnya sih penasaran karena banyak temen  yang posting foto di tempat ngehits tersebut. Letak Eling Bening di daerah Ambarawa beberapa kilometer dari Semarang arah ke Magelang. 

Pemandangan indah dari Eling Bening


Buat yang hobi posting di instagram, Eling Bening ini adalah tempat yang wajib dikunjungi. Banyak spot cantik di sana yang keren buat foto-fotoan. Biaya masuk kawasan wisata ini adalah 15 ribu rupiah per orang yang bisa ditukarkan dengan satu botol minum air putih ukuran sedang. 

Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, playground, kolam renang dan cafe adalah daya tarik dari Eling Bening. Dari Eling Bening tampak Rawa Pening di kejauhan.  Yang menarik,  di sini disediakan beberapa kursi buat duduk-duduk dan menikmati pemandangan indah. Kursinya pun warna-warni. Instgramable deh pokoknya. 


Menjaga adek 
Sementara Devin berenang, Faris bertugas menjaga dedek bayi. Udara yang sejuk membuat dedek bayi anteng dan nggak rewel. Udara yang dingin juga membuat perut keroncongan. Kami pun memesan beberapa menu makanan dan teh hangat untuk mengusir hawa dingin. Sayangnya karena keburu laper makanannya nggak sempat difoto. 

Buat yang tahan dingin bisa berenang di area cafe. Cafe ini memang unik, Selain meyediakan banyak kursi lucu buat duduk-duduk sekaligus foto, di sebelah cafe terdapat kolam renang. Jadi sementara yang lain makan,anak-anak bisa berenang di kolam renang.  
Berenang

Area favorit buat berfoto disebut panggung. Di panggung terdapat beberapa kursi. Tampak beberapa pengunjung mengabadikan foto. Selain itu ada juga kursi panjang yang terletak di sebelah kiri panggung. Dari kursi panjang ini pengunjung bisa berfoto berlatar gunung dan hamparan Rawa Pening di kejauhan.


Spot favorit



Meskipun destinasi yang kami kunjungi di liburan kali ini biasa dan sudah terlalu sering dikunjungi orang-orang, namun buat kami liburan kali ini terasa istimewa. Ini adalah liburan pertama sejak dedek bayi lahir. Liburan terakhir kami bulan Juli enam bulan yang lalu. (Baca :  liburan ke Cibodas) Ini juga rekor baru kami bisa mengajak dedek bayi liburan berjarak ratusan kilometer dari rumah. Liburan ke Semarang juga terasa istimewa karena tidak direncanakan sebelumnya alias mendadak piknik. Selain Jepara dan Magelang tujuan liburan kami sebenarnya adalah Yogyakarta. 

By the way ngomongin tentang liburan, kami ingin liburan ke Bali atau Lombok. Terakhir liburan ke Bali tahun 2011. Kalau ke Lombok malah belum pernah.  Biasanya  kami backpackeran saat liburan biar irit. Tapi karena sekarang ada dedek bayi sepertinya liburan backpackeran nggak cocok lagi buat kami. Inginnya sih menggunakan jasa travel yang semuanya diurusin. Jadi kita tinggal terima beres dan nggak usah ribet ngurus sendiri. Langsung browsing deh beberapa paket wisata domestik. Eh nggak sengaja nemu  HIS Travel. HIS Travel menyediakan Paket Wisata Domestik  ke berbagai daerah di Indonesia. Dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi sampai Papua ada. Kita tinggal pilih destinasi dan menyesuaikan dengan budget yang kita punya.

Waah....jadi nggak sabar pengin liburan lagi nih. Biar bisa liburan lagi harus kencengin ikat pinggang dan mulai nabung lagi nih dari sekarang. Tapi kalau udah nggak tahan pengin liburan, paling bisa liburan ke yang dekat-dekat aja seperti Bogor atau Bandung. Bisa nginap di hotel dan booking hotel melalui www.hoterip.com pas promo. Jadi liburan pun tetap irit. 

Jadi gimana teman-teman? sudah siap untuk liburan selanjutnya? 













38 komentar:

  1. Waaah seru banget mba piknik di Semarangnya. Jadi pengen liburan juga, belum sama sekali neh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo mbak Liswanti buruan liburan.Masih ada dua hari lagi nih liburnya.Hehehe..

      Hapus
  2. wah kebetulan banget pas liburan dapet promo, jadi iri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya mas nya gak baca tuntas tulisannya deh.Yang bilang liburan dapat promo mana ya?hiks...Gpp deh yang penting dah berkunjung.

      Hapus
  3. Sudah pernah ke sini beberapa tahun lalu. Di ajak ke tempat gelap sama penjaganya, tapi karena bareng-bareng, biasa saja, kesan angkernya tidak berasa, dikit, tapi... banyak. Hahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah Bun Rosanna malah dah kesini bertahun-tahun lalu ya.Saya gak berani ke tempat gelap Bun.Bawa bayi soalnya.Kapan-kapan aja kalau baby nya dah gede kesini lagi berani ke tempat gelap.

      Hapus
  4. Waktu ke Semarang beberapa tahun lalu, tidak sempat mampir ke Lawang Sewu. Mudah-mudahan next time bisa ke Semarang lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa ke Semarang lagi ya mbak.Dan sempat ke Lawang Sewu.

      Hapus
  5. Blm pernah ke lawang sewu aku mbak
    Klon eling bening, kok mirip sidomukti...sama apa beda ya mbak..?

    BalasHapus
  6. Eling Bening beda Mbak Sulis sama Umbul Sidomukti. Sama -sama di ketinggian sih tempatnya. Aku juga pernah ke Sidomukti. Kalau Sidomukti kan tempatnya dekat Candi Gedong Songo ya.Kalau ini Ambarawa dekat kampung wisata Rawa Pening itu loh.

    BalasHapus
  7. Belum pernah ke lawang sewu dan super penasaran dari dulu😀 pernah dengar cerita katanya ada pengunjung yg kesurupan di situ.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Mbak Rita Dewi main ke Lawang Sewu biar gak penasaran lagi.Kemarin-kemarin aku juga cuma lewat doang puluhan kali.Sekarang sudah pernah ke sana jadi nggak penasaran lagi.

      Hapus
  8. Pemandangan Eling Bening cakep ya mbaa, kakak hebat udah bisa jaga adek yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Dedew pemandangannya cakep banget.Kalau Mbak Dedew sih dekat ya.Pengin liat yang sejuk sejuk tinggal jalan bentar dah sampai Eling Bening.Iya..alhamdulilah mbak .Kakaknya dah bisa jaga dedek bayi.

      Hapus
  9. semarang emang enak buat liburan bareng keluarga, smoga menang lomba blognya ya mbak ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Muthia,banyak obyek cantik di Semarang yang asyik buat liburan keluarga. Btw makasih doanya mbak..

      Hapus
  10. Trus, kebukti gak tu mba mitos2 di lawang sewu? Karena aku juga sering denger "cerita" tentang lawang sewu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana ya? Pas di sana sih fine fine aja mbak dedek bayi. Tapi abis itu tiap.magrib nangis. Mungkin pas sakit perut aja kali.Kebetulan agak diare.Jadi mungkin nangisnya karena sakit perut. Alhamdulilah sekarang dah gak nangis lagi.Ada kali lima harian tiap magrib dan malam nangis.

      Hapus
  11. saya 5 tahun tinggal di semarang
    malah belum pernah ke lawang sewu 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah mbaaaak.Kirain saya doang yang aneh puluhan kali lewat Lawang sewu nggak pernah mampir.Eh ternyata ada yg sudah lima tahun tinggal di Semarang belum pernah ke sana.Hihi...

      Hapus
  12. Uww semarang emang kota nyentrik yang patut dikunjungi. Destinasi yang terkenal ya Lawang Sewu tapi horor ya mba rasanya pas kesana.. iya gak sih? ehee.. soalnya pas saya ke semarang belum pernah berkunjung ke lawang sewu yg katanya horor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak horor juga sih mbak.Soalnya ke sananya kan siang hari dan rame pengunjung ya.Jadi pas di sana ya rasanya biasa aja.Kecuali pas nyusyin di ruang menyusui karena sendirian.Kalau malam kali rasanya beda sama siang mbak.Tapi juga kalau malam tutup.Coba main ke sana yuk mbak Zalfa

      Hapus
  13. Kalo ke Semarang contact2 aku maaak di twitter @rahmiaziza atau FB, banyak blogger Semarang looh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah boleh..boleh...kapan-kapan aku kontak mbak Rahmi ya.Pengin kenalan dan ketemu juga sama pencipta Mak irit yang cantik ini dan blogger blogger Semarang lainnya.

      Hapus
  14. Sudah siap dunk mbaa..ini lagi hunting tiket promo buat mudik mengunjungi emak di Sumatera sana. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah Mbak Dewi mau mudik pulkam buat liburan ya. Sering mudik ya mbak meski tinggal di Eropa.Sipp deh.Met hunting tiket promo mbak..

      Hapus
    2. Diusahakan setahun sekali mbak..kalau bisa sering-sering malah...Nggak kuat tiketnya mbak :D ha ha ha

      Hapus
  15. wah seru banget liburan di semarangnya. ada pemandu wisata nya ga mba?

    BalasHapus
  16. Whua lawang sewu yang tadinya angker sekarang disulap kekinian ya mb nunung, ada ruang laktasi juga, mantab ni oemda semarang..hihi pingin nhuwel dedep markedep depinnn ulululu pipinyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...ada ruang laktasi.Jadi memudahkan ibu ibu yang masih menyusui bayi buat nyusuin.Enak banget loh ada ruang laktasi.Kalau nggak..nggak bayangin nyusuin bayi di ruang terbuka. Hehe
      Yg Depin sudep markodep yang kakaknya Nita.Kalau adeknya nih namanya Firdan.

      Hapus
  17. hohoho akhirnya piknik sama Dede Baby :D Galaunya hilang ya di bawa piknik, semangat lagi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Rina.Akhirnya nggak galau lagi. Kangen piknik dan liburannya sudah tersalurkan. Sudah nggak galau pengin piknik lagi.Dedek bayi dah bisa diajak liburan.Hahhaha...

      Hapus
  18. Waaah aku baru tau nih kalau ada Tempat wisata namanya Eling Bening di semarang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak..tempatnya baru kok. Sepertinya baru setahunan atau kurang malah.

      Hapus
  19. Bile jak sempat berkunjung ke kota ini, mupeng banget baca tulisannya. Btw, congrats ye Mbak tulisannye terpilih menjadi juara pertame. :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas sudah mampir baca tulisannya. Kapan-kapan semoga Mas Dwi jalan-jalan juga ke Semarang. Saya juga pernah loh ngebolang ke Pontianak.

      Hapus
  20. Waduh saya asli semarang nih, mbak. Tapi malah belum sempat ke eling bening. Keduluan sama mbak yuni :D

    BalasHapus