Rabu, 07 Mei 2014

My Unforgottable Journey : My First Time Backpacker With Kiddos

Kalau ditanya perjalanan apa yang tak terlupakan ? Rasanya semua perjalanan dan liburanku mempunyai kenangan tersendiri. Dan hampir semua tak terlupakan. Tapi kalau ditanya mana perjalanan yang paling mengesankan dan tak terlupakan? Maka jawabannya adalah backpacker pertamaku dengan suami dan krucils ke Kuala Lumpur bulan Ramadhan tahun  2010 hampir 3,5 tahun lalu.


Mengapa tak terlupakan ? Yah..karena itu adalah perjalanan pertama kami keluar negeri. Dengan membawa dua balita dan modal dengkul tentu saja. Kalau dipikir-pikir sekarang, kok berani ya saat itu nekad jalan-jalan keluar negeri bawa dua balita dan modal dengkul ? Baru pertama kali lagi.


Ceritanya berawal dari sebuah sms dari teman lama. Dia bilang  sedang ada promo dari Air Asia nol rupiah untuk penerbangan ke berbagai negara dan domestik . Saat itu bulan November  2009. Iseng aku browsing...dan mata terbelalak saat aku bisa mendapatkan tiket nol rupiah untuk ke KL untuk berempat untuk bulan Agustus tahun depannya. Aku segera booking. Untuk tiket pulangnya  aku memanfaatkan vocher dari AirAsia sebagai kompensasi mereka karena pada saat kami ke Surabaya dia delay dua jam. Jadi kami mendapat tiga buah vocher senilai masing-masing lima ratus ribu rupiah dan berjumlah 1,5 juta. Akhirnya  vocher itu aku belikan tiket pulang dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Jadi pulang pergi aku bayar nol rupiah alias tidak membayar sama sekali. Tahun 2009 saat belum diberlakukan fuel surchage , kalau Air Asia bilang nol rupiah ya benar- benar nol rupiah. Yuhuu....tiket pulang pergi untuk tahun depan sudah ditangan.


Dan perjuangan pun dimulai. Maklum karena belum pernah keluar negeri, aku dan anak-anak belum mempunyai paspor. Kalau ayahnya sih sudah punya paspor karena pernah tugas ke Thailand. Saking semangatnya aku yang tinggal di Pondok Gede bolak balik ke Imigrasi Depok naik angkot ganti berkali kali dengan membawa dua balita. Saat itu Faris masih berumur 3,5 tahun dan Devin 2,5 tahun saat aku mengurus paspor untuk mereka. Ayahnya sendiri hanya sempat mengantar satu kali karena harus bekerja. Kalau dipikir-pikir sekarang,kok dulu aku bisa ya? Haha...euforia semangat mau jalan-jalan keluar negeri mengalahkan logika kerepotan saat itu.


Setelah urusan paspor beres, urusan selanjutnya adalah browsing tempat-tempat yang ingin kukunjungi, booking hotel tempat menginap dan lain-lain. Namanya juga modal nekad...alias nggak ada duit, jadi booking hotelnya ya hotel yang murah meriah alias nggak mahal.

Dan tibalah hari H. Gara-gara cari nol rupiah aku nggak sadar kalau pas tanggal ke Malaysia itu adalah bulan puasa. Namanya juga pesen tiketnya sepuluh bulan sebelumnya. Main booking aja,nggak nyadar kalau itu pas bulan puasa. Sebodo amat...yang penting jalan-jalan keluar negeri.  Pesawat kami berangkat malam. Namun kami datang siang ke bandara.Maklum belum pernah keluar negeri.Takut terlambat.Hahaha..Kami pun berbuka puasa di Soeta.



[caption id="attachment_700" align="alignnone" width="300"] Sambil menunggu cemat cemot makan coklat[/caption]
Dan tibalah saat pesawat berangkat. Alhamdulilah meski perjalanan malam, namun anak-anak tidak rewel. Apalagi ibunya...seneng banget. Euforia sampai nggak bisa tidur di pesawat meskipun badan capek setengah mati.



Sambil menunggu cemat cemot makan coklat
Sambil menunggu cemat cemot makan coklat
Ceria di pesawat
Ceria di pesawat

Jam setengah dua belas kira-kira waktu Malaysia kami sampai di LCCT. Kemudian naik sky bus sampai  KL Sentral. Dari KL central kami naik taksi menuju Tune Hotel di DownTown Kuala Lumpur. Sampai hotel anak-anak yang kecapekan langsung tertidur pulas. Sementara ayahnya mencari makanan buat sahur di sekitar hotel.


Paginya setelah menemani anak-anak sarapan ( anak-anak nggak puasa ) kami langsung chek out dan berniat jalan-jalan ke Petronas. Sebelumnya kami menitipkan tas di hotel Radius Internasional Hotel  tempat kami akan menginap malam berikutnya. Hotel Radius ini terletak di daerah Bukit Bintang. Eh meskipun hotelnya hotel internasional, karena kami bookingnya tujuh bulan sebelumnya,kami dapat harga super murah lho. Harga murah dengan kualitas oke tentunya.



Bawa tas ransel depan belakang
Bawa tas ransel depan belakang


Emaknya juga kebagian gendong ransel
Emaknya juga kebagian gendong ransel


Krucils juga kebagian bawa tasnya sendiri
Krucils juga kebagian bawa tasnya sendiri



Gak sengaja di candid. Bergaya foto ala model cilik
Gak sengaja di candid. Bergaya foto ala model cilik



Dan acara jalan-jalan pun dimulai.  Meskipun bawa dua balita biar irit kami nggak naik taksi, namun kami naik Monorail. Wah anak-anak takjub sekali naik Monorail. Soalnya  belum ada di Indonesia. Sepanjang perjalanan mereka melihat pemandangan diluar.



Melihat pemandangan dari atas Monorail
Melihat pemandangan dari atas Monorail

Setelah berganti dengan MRT kami menuju ke  Suria KLCC. Suria KLCC ini adalah nama sebuah Mall yang ada di dekat Petronas. Di Suria KLCC ini ada namanya Petrosains. Semacam wahana pendidikan untuk anak-anak. Di dalamnya ada bermacam-macam alat peraga pendidikan dan science termasuk ada simulator helikopter. Wah...anak-anak senang sekali main ke Petrosains ini.



Main traktor di Petrosains
Main traktor di Petrosains


Penampakan Petrosains dari luar
Penampakan Petrosains dari luar

Setelah puas main ke Petrosains, kami menuju foodcourt terdekat untuk mencari makan. Semacam KFC lah kalau di Indonesia. Anehnya aku ditanya si pelayan . " Melayu?  Moslem? ". Waduh bingung aku. Kenapa mau makan aja ditanya Melayu apa nggak. Ternyata baru kutahu, karena wajahku melayu dan pakai kerudung, aku nggak boleh makan disitu karena sedang bulan puasa. Jadi makanan harus dibungkus. Trus aku menunjuk dua anakku , baru deh boleh makan disitu anak-anak. Ketat juga ya peraturan selama bulan puasa di Malaysia. Padahal itu di mall besar. Langsung bandingin dengan di Indonesia, orang-orang pada makan seenaknya siang hari di Mall.


Setelah puas jalan-jalan di  Suria KLCC, kami segera keluar dan menuju Petronas. Namun karena sudah siang kami tidak naik.Jadi hanya berfoto di depan Tower yang terkenal itu buat kenang-kenangan. Selebihnya anak-anak main di kolam di dekat taman. Padahalnggak bawa baju ganti lho. Eh malah keasyikan berenang deh krucils.



Di depan Petronas
Di depan Petronas

Ternyata ada  satu hal yang membuat perjalanan kali ini tidak terlupakan. Disini baru ingat kalau hari itu annyversary ke 6.Jadi serasa ngerayain anniversary sambil liburan deh. Padahal asli...suer..nggak sengaja alias kebetulan.


Karena backpacker jadi perjalanan kami hanya dua malam saja. Malamnya kami sempatkan jalan--jalan ke ChinaTown di Petaling Street sambilmencari oleh-oleh buat teman dan kerabat. Malamnya kami sukses tewas kecapekan di hotel.


Pagi berikutnya kami menyempatkan diri jalan-jalan ke  Dataran Merdeka dan Masjid jamek. Hari sudah agak siang  saat kami tiba di Dataran  Merdeka. Kami pun berfoto-foto narsis disana. Dan asiknya pas kami disana sedang ada syuting film India. wah...jadi nonton syuting deh. Kapan lagi ya bisa melihat bintang film India secara langsung? Agak siang kami menuju Pasar Seni atau Central Market. Membeli beberapa barang-barang yang kurang. Dan sorenya kami langsung menuju KL Central dan LCCT untuk pulang ke Indonesia. Perjalanannya memang cuma sebentar. Tapi rasanya seru jalan-jalan backpack bawa anak-anak.



masjidj amek ok



Dataran merdeka
Di depan Petronas

Unforgottable Journey karena tahun 2010 adalah backpack pertama kami bawa dua balita yang dua-duanya masih nge dot. Bisa bayangin repotnya kami membawa botol-botol susu itu. Backpack pertama ini  dilanjutkan dengan perjalanan-perjalanan berikutnya. Meskipun perjalanannya sudah  lama baru sempat nulis perjalanan ini . Itu karena dulu nggak ngeblog.





















6 komentar:

  1. Asik ya mak bisa jalan2 gratis boyong keluarga... Saya juga kepengen backpacker-an sama si kecil. Ulasannya cukup mencerahkan mak hehehe

    Salam hangat,
    Zia

    BalasHapus
  2. Ayo...ayo...backpackeran lagi. Kapan-kapan saya tulis deh backpackeran with kiddos ke Bali.Makasih ya dah mampir ke mari

    BalasHapus
  3. […] travelling lagi nih sama anak-anak. Oya backpackeran pertama kali kami ke Malaysia pernah ditulis disini. Kali ini untuk ke Bali, meskipun judulnya backpackeran kami memutuskan untuk memakai koper. […]

    BalasHapus
  4. […] travelling lagi nih sama anak-anak. Oya backpackeran pertama kali kami ke Malaysia pernah ditulis disini. Kali ini untuk ke Bali, meskipun judulnya backpackeran kami memutuskan untuk memakai koper. […]

    BalasHapus
  5. Pengalamannya seru,,,, kapan yaw bisa dapat tiket grtis seperti itu,,, pulang pergi lagi,,, :-)

    BalasHapus
  6. Kalau jaman sekarang sudah nggak ada lagi Mbak Anis. Hihihi...Gak ada yg gratis nol pp lagi sejak ada fuel surcharge.

    BalasHapus