Kamis, 29 Oktober 2015

Efektifkah Belajar Bahasa Inggris Di Usia Batita?

Di jaman sekarang ini Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa sehari-hari dan bukan lagi menjadi bahasa kedua. Ya iyalah semua-semua butuh Bahasa Inggris. Mau jalan-jalan ke luar negeri butuh Bahasa Inggris, mau wawancara kerja butuh Bahasa Inggris. Bahkan mau nonton film pun butuh Bahasa Inggris karena nggak ada terjemahannya.

Buatku Bahasa Inggris ini adalah pelajaran yang sangat menyenangkan. Pelajaran favorit deh sejak jaman sekolah. Makanya pas SMA dan kuliah aku gabung di klub Bahasa Inggris. Yaah...lumayan bisa praktek gratis dengan teman-teman daripada kursus yang mahal. Hehehe. Bukan berarti aku nggak kursus ya. Justru aku berani pertama kali ngomong Bahasa Inggris aktif itu pas aku kursus di IEC saat SMA. Pas jaman SMP aku juga pernah kursus gratis perwakilan dari sekolahku di sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris.



Karena terobsesi dengan Bahasa Inggris ini, saat pertama kali punya anak dulu aku langsung praktekin Bahasa Inggris ini ke anak sulungku. Dengan Bahasa Inggrisku yang pas-pasan tentunya.  Jadi aku kadang-kadang ngomong Bahasa Inggris campur dengan Bahasa Indonesia kepada bayiku. Tapi karena sehari-hari aku memakai bahasa daerah dengan suami, jadinya anakku malah bingung. Boro-boro pintar Bahasa Inggris, anakku malah terlambat bicara karena bingung dengan bahasa ibu atau bahasa induk. Ya iyalah bayi dengar tiga bahasa gitu looh.

Ternyata mengajari bayi Bahasa Inggris sejak bayi tetapi bukan di lingkungan yang mengharuskan berbahasa Inggris kurang efektif menurutku. Jadi mengajarkan Bahasa Inggris setelah anak mengenal bahasa ibu yaitu Bahasa Indonesia lebih efektif. Lain cerita jika anak-anak terpaksa tinggal di luar negeri yang lingkungannya memang Bahasa Inggris. Namun jika anak-anak tinggal dengan kita yang memakai tiga bahasa dalam rumah lebih baik jangan. Sebaiknya mengajarkan Bahasa Inggris saat anak-anak sudah siap. Misalnya saat duduk di bangku TK atau SD.

 photo Anak-anak-belajar-bahasa-Inggris_zpsekyutfol.jpg




Ada beberapa tips belajar Bahasa Inggris yang menurutku efektif meskipun belajarnya sudah besar alias SD.

  1. Membelikan buku cerita anak dengan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Cara ini cukup efektif karena anak-anak belajar bahasa Inggris melalui cerita anak-anak sederhana di buku cerita.

  2. Melihat film kartun kesukaan mereka di channel berbahasa Inggris. Dengan melihat    film kartun berbahasa Inggris mau tidak mau anak-anak terbiasa mendengarkan pronunciation yang benar dari film yang mereka tonton. Lama-lama mereka menjadi terbiasa mendengar percakapan berbahasa Inggris.

  3. Bermain kartu untuk berlatih kosa kata Bahasa Inggris. Saat anak-anak masih duduk di bangku TK aku membeli flash card berbahasa Inggris dan rajin berlatih dengan cara menunjukkan gambar yang ada di kartu dan anak-anak menyebutkan bahasa Inggrisnya. Cara belajar melalui gambar ini efektif dan anak-anak cepat menguasai kosa kata baru.

  4. Belajar Bahasa Inggris melalui scrabble. Bermain scrabble ini adalah permainan favorit kami. Dengan bermain scrabble anak-anak bisa belajar kosa kata sekaligus sambil bermain. Anak-anak dituntut bisa membuat kosa kata dari huruf -huruf yang ada di tangan mereka. Biasanya sehabis bermain scrabble ini kosa kata anak-anak bertambah.

  5. Les Bahasa Inggris. Saat ini ada beberapa macam les Bahasa Inggris. Ada yang hanya belajar grammar dan belajar pelajaran yang ada di sekolah saja , ada pula  yang belajar conversation. Memasukkan anak-anak ke kursus Bahasa Inggris yang mengutamakan speaking membuat anak-anak belajar Bahasa Inggris lebih cepat.

Tulisan di atas merupakan opiniku yang sudah mempunyai pengalaman speech delay pada anak-anak gara-gara memperkenalkan Bahasa Inggris sejak dini pada anak. Jadi tidak bisa dijadikan patokaan. Barangkali teman-teman mempunyai pengalaman lain yang berbeda.

13 komentar:

  1. efektif kalo kataku..hafalane kuat xD
    lagi musim yang fun thinkers itu lohh

    BalasHapus
  2. Aku sudah punya Fun Thinkers sejak empat tahun lalu malah Mbak Echa. Beli satu set sama bukunya.

    BalasHapus
  3. saya gak mewajibkan alfi belajar bahasa inggris sejak dini mbak, tapi sudah mengenalkan kata2 dasar atau daily english buat sehari-hari aja

    BalasHapus
  4. Gak papa Mbak Ev mengenalkan daily english pas anak-anak sudah mengerti bahasa ibu atau bahasa Indonesia.Kalau belum lancar bahasa indonesia takutnya malah bingung kayak anak saya.

    BalasHapus
  5. Naah kadang kala konsistensi dan pendampingan dr orang tua yang justru lbh signifikan membantu anak balita berbahasa inggris kayaknya. sekolahnya bilingual tp di rumah tdk dipraktikkan jadi agak useless gt yaa.

    BalasHapus
  6. si sulung saya tertarik belajar bahasa asing (apapun bahasanya termasuk bahasa inggris) tp kemampuan inggris emaknya ini pas-pas an, jadilah belum dioptimalkan kemauannya, mau di les in nunggu dananya dulu nih...kalau menurut saya bisa efektif belejar bahasa inggris sejak batita kalau anaknya tertarik, kan ada tuh anak yang memang bakatnya cerdas bahasam nah mungkin bagi anak ini efektif diajarin sejak dini.

    BalasHapus
  7. Waah berarti Azka berbakat Mbak Rina.Harusnya dikembangin ya bakatnya biar tambah suka.Kalau belum les sebaiknya ngomong yang gampang-gampang dulu sama emaknya di rumah.Yang sehari-hari aja dulu.Buat yang cerdas mungkin efektif diajarin pas batita.Tapi saya trauma.Makanya pas bayi Devin gak kuajarin ngomong Bahasa Inggris.Takut kayak kakaknya.

    BalasHapus
  8. Betuul Mbak Ophie.Soalnya kadang meskipun bilingual tapi kan pakainya cuma sebentar ya .Cuma di sekolah aja.Kalau anak-anak sekarang juga aku sambil ngomong yang gampang-gampang aja sih di rumah.Sudah SD soalnya.Kalau pas batita nggak ,setelah speech delay itu yg sulung.

    BalasHapus
  9. Kalau saya sejak usia 2-3 tahun tepatnya, sudah bilingual dengan Yasmin. Sedikit demi sedikit. Ternyata dia sangat suka dengan semua yang berbau kecerdasan bahasa. Apalagi setelah mengikuti beberapa tes pusat psikologi anak dari sekolah, kecerdasan linguistiknya memang di atas rata-rata, tambah yakin saya.
    Insya Allah, jadi lebih mudah mengarahkan bakatnya, mau di bawa kemana.
    So, to me bilingual, no problemo at all!
    Tapi setuju sama bunda Nung, bahasa Inggris kudu di gunakan setiap hari, agar lancar dan pengucapannya benar. Scrabble, menonton film dan membaca berbahasa Inggris juga punya andil.
    Semoga terinspirasi!

    BalasHapus
  10. Waah terima kasih sharingnya Bun Rosana.Iya..nih aku juga kagum dengan prestasi-prestasi Yasmin.Wah baru tau ya ternyata di rumah diajarin sedari kecil.Makanya sering juara.Proud both of you Bun Rosanna

    BalasHapus
  11. Pas jadi mahasiswi sastra Inggris, saya punya ambisi buat pakai English di rumah terutama buat anak-anak. Xixixi... tapi apa daya, abinya anak-anak kan ngga bisa bahasa inggris, jadinya terhambat deh. Tapi, untuk kalimat sehari-hari saya usahakan pakai bahasa inggris.

    BalasHapus
  12. Waah baru tau kalau Mbak Suci mahasiswa sastra Inggris. Aku dulu juga pernah punya cita-cita masuk sastra Inggris mbak. Tapi terdampar di Teknologi Pangan

    BalasHapus
  13. Aku belum punya momongan nih, bookmark dulu ah, moga aja nanti kalo punya anak bisa dipraktekin

    BalasHapus