Rabu, 19 Desember 2018

Semangat Tak Pernah Padam di Kampung Berseri Astra Pekayon


Siang itu matahari terik. Peluh membanjiri tubuh dan wajahku saat aku sampai di sebuah gerbang bertuliskan Unit Pengelolaan Kompos Kawasan Pondok Pekayon Indah. Begitu memasuki gerbang suasana adem langsung terasa. Ratusan tanaman organik yang hijau tampak sejauh mata memandang.


Pintu gerbang pengelolaan kompos (dok.pri)


Tanaman organik dengan pupuk kompos (dok.pri)

Tanaman organik (dok.pri)


Adem sekali bersama beberapa tanaman organik (dok.pri)


Ini adalah kedatanganku kedua ke sini. Di kedatangan pertama aku hanya mengambil beberapa foto karena tidak bertemu nara sumber. Kali ini aku bertemu dengan Bapak Suko. Beliau adalah Ketua Unit Pengelolaan Kompos. Beliau menjelaskan tentang pembuatan kompos. Sayangnya saat itu sedang tidak ada proses pembuatan kompos. Tapi aku bisa melihat mesin, bahan baku dan beberapa produk pupuk kompos yang sudah jadi. Selain pupuk kompos, gerakan peduli lingkungan ini juga mengolah sampah menjadi pupuk cair.


Sejuk (dok.pri)



Bahan dan mesin pembuatan kompos (dok.pri)

Bersama Bapak Suko (dok.pri)

Pupuk kompos yang sudah jadi (dok.pri)


 Taman Bacaan Masyarakat  Manca  Pekayon 

Beberapa anak seusia sekolah dasar tampak keluar dari sebuah gedung bercat putih dengan tulisan Manca  berwarna merah. Sepertinya anak-anak itu pulang setelah  membaca buku di taman bacaan tersebut. Aku segera memasuki taman bacaan yang sedang ramai. Beberapa ibu-ibu sedang demo memasak di ruangan sebelah ujung taman bacaan. Ibu Walikota Bekasi beserta Ibu Camat tampak bergabung dengan kelompok ibu-ibu melihat demo masak.

Manca (dok.pri)


Beberapa remaja yang sedang asyik dengan kain percanya di taman bacaan  mengusik perhatianku. Mataku langsung tertuju dengan banyak kain perca yang mereka pegang. Setelah memperkenalkan diri aku bertanya dengan salah satu remaja putri yang asyik dengan kain percanya. Namanya Hafsah. Saat aku tanya apa yang mereka kerjakan, dia bilang dia bersama teman-temannya sedang berlatih membuat beberapa kerajinan dari kain perca. Waktunya seminggu sekali bertempat di taman baca Manca.

Kegiatan pelatihan dari kain perca (dok.pri)

Kegiatan membuat kerajinan perca (dok.pri)
Ibu Rohana adalah ketua Rumah Perca. Beliau yang bertanggung jawab dan membina para remaja tanggung tersebut membuat kerajinan perca dibantu beberapa ibu lainnya. Beliau menjelaskan bahwa sudah setahun Rumah Perca memberikan pelatihan untuk para remaja putri anak-anak panti asuhan  di komplek perumahan untuk diberi pelatihan membuat beberapa macam kerajinan dari kain perca. Cantik-cantik sekali hasilnya. Ada tas jinjing, tas selempang, tempat pyrex, baju-baju sampai taplak meja.

Bersama Ibu Rohana dan kerajinan kain perca  (dok.pri)

Bu Rohana menjelaskan jika beliau mendapatkan kain perca dari garmen atau terkadang tukang jahit yang dengan suka rela mengantarkan kain-kain perca tersebut ke Rumah Perca. “Lumayan tidak usah membeli Mbak,” kata beliau. “Biasanya Astra yang membantu pemasarannya dengan mengajak kami ikut pameran ," papar Ibu Rohana.

Sebuah totte bag cantik menarik perhatianku. Akhirnya aku membelinya. Harganya sembilah puluh lima ribu rupiah. Lumayan bisa buat pergi sekaligus membantu melestarikan lingkungan hidup dengan membeli tas bahan limbah perca.


Totte bag cantik dari kain perca yang kubeli (dok.pri)

Selain pelatihan kain perca kegiatan ibu-ibu di lingkungan ini adalah berbagai pelatihan termasuk pelatihan memanfaatkan botol-botol bekas untuk dijadikan hiasan, pelatihan membuat bunga plastik dari gelas plastik dan berbagai ketrampilan daur ulang lainnya. 

Berikutnya aku ngobrol dengan ketua TBM Manca . Beliau adalah Ibu Nur Mutmainah. Dengan ramah beliau menjelaskan tentang asal mula berdirinya Manca. Taman Bacaan adalah salah satu kegiatan dari KBA Pekayon sebagai salah satu pilar pendidikan. Awal mula kegiatan ini bermula dari ibu-ibu majelis taklim yang ingin membuat kegiatan selain pengajian. Akhirnya ibu-ibu mendirikan perkumpulan peduli lingkungan di tahun 2003. Setelah melihat kiprah dan keaktifan ibu-ibu peduli lingkungan akhirnya Manca berdiri dengan bantuan dana dari pemerintah.

Dalam perjalanannya Manca telah menyabet berbagai penghargaan TBM atau Taman Bacaan Masyarakat baik tingkat Kota Bekasi , Jawa Barat sampai tingkat nasional.

Salah satu sudut Manca (dok.pri)


Sebagian koleksi buku Manca (dok.pri)

Keberadaan Manca ini sangat bermanfaat sekali khususnya untuk anak-anak kampung yang tinggal di belakang komplek Pondok  Pekayon Indah. Mereka bisa membaca berbagai buku pengetahuan di sana. Buku-buku ini bisa dibaca di tempat namun tidak boleh dibawa pulang. Peran Astra di Manca selain menyumbang koleksi buku, Astra juga memberikan bantuan beasiswa setiap semester untuk 35 anak di sana papar Bu Nur. "Anak-anak seneng loh Mbak dapat beasiswa Astra ini. Tiap kedatangannya selalu ditunggu-tunggu, "papar Bu Nur.

Bersama Ibu Nur ketua Manca (dok.pri)
Selain Ibu Nur dan Ibu Rohana kemarin saya juga bertemu dengan Bapak Pradhana dan Ibu Lusi sebagai Humas Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon. Ibu Lusi yang enerjik dan ramah dengan semangat menjelaskan banyak hal tentang yayasan ini. Awal terbentuknya yayasan ini adalah ibu-ibu majelis taklim Darussalam yang ingin melestarikan lingkungan Pondok Pekayon Indah. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang bersih, sehat,  asri dan lestari di lingkungan PPI. Kini Yayasan Peduli Lingkungan telah berusia 15 tahun. Yayasan ini terdiri dari 6 bidang  yaitu Unit Kompos Pekayon, Unit Bank Sampah Lestari, Unit Pertanian Kota Harmoni, Unit TBM Manca,  Unit Kerajinan dan Unit Pemberdayaan Masyarakat. Beberapa tahun yang lalu Astra menjadi salah satu pembina yayasan ini dan Pondok Pekayon Indah menjadi  salah satu Kampung Berseri Astra yaitu KBA Pekayon. KBA Pekayon ini terdiri dari 4 RW yaitu RW 8, 9, 10 dan 11.

Bersama Ibu Lusi Humas YGPL Pekayon dan Astra


Salah satu peran Astra di bidang lingkungan untuk KBA Pekayon ini adalah dengan membuat rumah bibit dan memberi banyak bibit untuk dibagikan ke warga. Ibu Lusi dengan senang hati mengantar saya melihat Rumah Bibit Astra dan berkeliling komplek perumahan yang asri. Di RW 11 setiap rumah mempunyai dua biopori sementara di RW lain biopori tersebar secara sporadis.

Rumah bibit dan hidroponik sumbangan Astra (dok.pri)

Rumah bibit (dok.pri)


Rumah Bibit dan Hidroponik(dok.pri)
Selanjutnya Ibu Lusi mengajak berkeliling dan menunjukkan beberapa biopori dan tanaman-tanaman hijau di sepanjang gang perumahan. Asyik banget ya kalau kampungnya seperti ini. Serasa adem dan sejuk meski berada di perkotaan.

Berbagai macam tanaman di RW 11 (dok.pri)
Program Kampugn Iklim di RW 11 KBA Pekayon (dok.pri)

Dari Bu Lusi juga saya lebih banyak mengetahui tentang pembuatan kompos. Jadi kompos dibuat dari sampah organik sisa makanan dan daun-daunan dari warga. Jadi yayasan sudah menyiapkan tong sampah khusus di depan rumah bertuliskan Sampa Organik. Biasanya ada petugas khusus yang mengambil sampah tersebut. Sementara untuk sampah non organik berupa plastik atau botol minuman biasanya juga dikumpulkan di Bank Sampah Lestari KBA Pekayon. Warga memilah sampah plastik atau anorganik , mengumpulkannya dan menyetor ke Bank Sampah. Hasil sampah akan ditimbang dan dicatat. Hasilnya masuk ke tabungan. Lumayan sekali bukan? Tidak hanya dibuang namun sampah plastik ini masih bisa dimanfaatkan di Bank Sampah. 

Bahan Organik Kompos (dok.pri)


Berjalan-jalan di KBA Pekayon ini sungguh menyenangkan. Komplek perumahannya bersih, rapi, sehat , adem dan lestari. Di sepanjang jalan tampak beberapa tulisan agar warga hemat energi, memnfaatkan limbah, menjaga lingkungan dan sebagainya. Oya beberapa waktu yang lalu kampung ini mengikuti lomba kampung iklim dan menyabet penghargaan tingkat Jawa Barat, 

Tulisan sepanjang jalan KBA Pekayon (dok.pri)


Tulisan di sepanjang KBA Pekayon (dok.pri)

Lingkungan KBA Pekayon yang asri (dok.pri)

Peran Astra di KBA Pekayon

Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program corporate social responsibility (CSR) Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program CSR, yaitu, Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan. Melalui program KBA ini, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah KBA.

Seperti saya tulis di atas peran Astra sangat banyak untuk kemajuan KBA Pekayon ini. Selain  membuat rumah bibit beserta bibitnya, menyumbang koleksi buku untuk rumah Manca, beasiswa bagi anak-anak binaan KBA Pekayon, membantu memasarkan produk kerajinan perca dengan mengajak pameran, Astra juga sering memberikan pelatihan untuk kader - kader KBA di seluruh Indonesia. Astra juga ikut menyerahkan hewan kurban kepada beberapa Kampung Berseri Astra binaannya termasuk KBA Pekayon. 
Di bidang kesehatan Astra juga menyumbang berbagai keperluan Posyandu yang ada di KBA Pekayon yaitu RW 8,9,10 dan 11 berupa alat timbangan bayi, alat kontrol kesehatan, makanan bayi serta mendukung kegiatan-kegiatan Posyandu.
Bantuan Posyandu dari Astra (sumber : KBA Pekayon)


Kegiatan rutin Posyandu yang didukung oleh Astra ( sumber : KBA Pekayon)
Ada banyak hal yang saya peroleh dalam kunjungan ke KBA Pekayon ini. Kebersamaan, kehangatan dan solidaritas. Selain itu saya juga melihat nyala semangat yang tak pernah padam dari ibu-ibu dan bapak-bapak di KBA Pekayon. Semangat untuk terus menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat dan asri dengan banyak kegiatan di dalamnya. Semangat Astra terpadu yang patut kita tiru.


10 komentar:

  1. Terimakasih mba Nunung...sdh mampir dan memberikan apresiasinya kpd kami..KBA Pekayon..
    Dengan seringnya diekspos di media apapun ..semoga lebih banyak yg mengenal kiprah kami dan tertarik utk melakukan hal yang sama.
    Terus berbagi kebaikan ya mba..

    Salam dari hati .

    lala gozali
    Pembina YGpl Pekayon..

    BalasHapus
  2. Terima kasih Ibu Lala sudah berkunjung dan membaca tulisan saya. Semoga semakin banyak yang terinspirasi oleh Ibu Ibu di KBA Pekayon ya Bu. Semangat untuk terus melestarikan lingkungan yang tidak pernah padam.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah ,yg telah mengutus Mbak Nunung ke KBA PEKAYON tulisannya informatif banget,in syaa Allah sangat bermanfaat terutama bagi generasi penerus.terima kasih mbak nunung.... D

    BalasHapus
  4. Sama -sama Pak/Bu...Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat yang membacanya dan semoga pembaca bisa terinspirasi oleh kegiatan bapak-bapak dan ibu-ibu di KBA Pekayon yang peduli lingkungan.

    BalasHapus
  5. Salut banget dengan KBA Pekayon ini ya mbak, sangat inspiratif, asri banget, jadi indah lingkungannya

    BalasHapus
  6. Iya Mbak Lia salut banget dengan semangat bapak-bapak dan ibu-ibu di KBA Pekayon. Lingkungannya asri banget mbak Lia. Adem dsn indah..

    BalasHapus
  7. Menarik sekali Taman Bacaan di KBA Pekayon ini. Sepertinya kegiatannya pun sudah berjalan dengan efektif, terliat dari koleksi dan perawatannya. Semoga keberadaan KBA Pekayon tidak hanya memperbaiki kondisi lingkungan, tapi juga meningkatkan minat baca generasi muda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..keberadaaan Manca ini benar-benar bisa meningkatkan minat baca. Khususnya anak-anak yang punya minat baca tinggi tapi tidak mampu beli buku bacaan di Gramedia dan toko buku lainnya. Koleksinya lumayan banyak Mbak. Sebagian sumbangan dari Astra. Cuma kemarin gak semua rak ku foto Mbak.

      Hapus
  8. Kereeeenn Mbak Nunung. Seger ya liatnya hijau-hijau begitu. Astra terlihat sekali bukti nyata program CSRnya dengan pengelolaan dan pendampingan program KBA nya. Semoga kampung-kampung di Indonesia bisa berbenah menjadi lebih asri dan menghijau ya, seperti KBA-KBA yang lain. Aaamiiin.

    BalasHapus
  9. Aamiin. Semoga makin banyak KBA -KBA Astra yang lebih asri dan hijau ya Mas.

    BalasHapus