Kamis, 28 Maret 2019

Semalam di Swiss-Belhotel Rainforest Kuta



Waktu menunjukkan pukul 6 sore lebih sedikit saat pesawat kami mendarat di Bandara Ngurah Rai. Badan rasanya pegel dan capek semua. Maklum ini adalah perjalanan bawa bayi 2 tahunan sendirian tanpa ayahnya. Sebenarnya perjalanan ini bukan perjalanan pertama kali bawa bayi sendirian naik pesawat. Sebulan sebelumnya aku pernah bawa Firdan sendirian naik pesawat Jakarta Malang. Saat itu dia baik-baik saja. Namun perjalanan Jakarta Denpasar kali ini benar-benar menyita tenaga. Berangkat pagi dari rumah, delay di bandara, anak rewel selama perjalanan, nangis di pesawat dan kerepotan bikin diem  dengan jalan mondar-mandir sambil gendong selama di pesawat. Jadi aku benar-benar tidak bisa istirahat.  

Bandara Ngurah Rai sekarang bagus dan cantik. Terakhir ke Bali tahun 2011 Ngurah Rai belum secantik ini. Banyak spot keren dan instagrammable yang bikin tergoda untuk foto. Tapi beratnya bayi di gendongan plus tas ransel di punggung bikin batal foto-foto. Apalagi Firdan udah mulai nangis lagi karena kelaperan.

Setelah makan di Burger King Bandara akhirnya aku langsung mencari taksi untuk mengantar kami ke Swiss-Belhotel Rainforest Kuta. Mencari taksi resmi  di bandara lebih nyaman menurutku karena harganya sudah ditetapkan. Beda dengan taksi di bandara lainnya yang pakai harga tawar menawar.

Taksi meluncur meninggalkan Bandara Ngurah Rai. Menurut website yang kubaca hotel ini dekat dengan bandara. Segera kutelepon si ayah yang lagi tugas di Bali. Ternyata sudah selesai meeting dan langsung menuju hotel. Kami tiba hampir bersamaan di Swiss Belhotel Rainforest.

Alunan musik menyambut kami saat kami datang. Dua gelas wellcome drink yang disiapkan langsung tandas. Maklum perjalanan dari bandara cukup membuat  haus. Kami pun langsung menuju ke kamar.



dokumen pribadi



Kamarnya luas dan apik. Sayang gak sempat foto-foto karena sudah malam dan kecapekan. Jadi aku ambil foto kamar dari sumber hotel aja ya. kami menginap di kamar Grand Deluxe. Kamarnya luas dengan fasilitas lengkap termasuk televisi LCD 32 inch dan meja kerja. Jadi si ayah bisa menyelesaikan tugasnya yang belum selesai di meja yang tersedia.

Meja kerja (dok.pri)



Kamar Grand Deluxe (sumber: Swiss-Belhotel Rainforest)



Setelah membersihkan diri si ayah mengajak makan malam di bawah. Si kecil masih hangat badannya, makanya dia rewel. Masih gendongan. Padahal kalau ketemu tempat bagus kayak gini biasanya dia lari-larian. Dua porsi nasi goreng menemani makan malam kami. Aku juga meminta bawang merah untuk balurin tubuh si kecil untuk dibawa ke kamar. Dan staff hotel pun dengan senang hati memberikan bawang merah yang kuminta. Tak lupa kami pesan buah buahan yang diantar ke kamar.

Pemandangan dari kamar hotel (dok.pri)

Paginya baru sempat eksplor hotel. Wah Swiss - Belhotel Rainforest Kuta ini unik. Dia menggabungkan konsep modern dan tradisional dalam satu tempat. Lihat saja restorannya. Namanya The Oak Restaurant yang memadukan nuansa modern dan tradisional. Hal ini terlihat dari furniture di dalam restoran yang terlihat tradisional dan makanan yang disajikan secara modern. The Oak Restaurant yang menyajikan sarapan prasmanan setiap hari, berbagai masakan Indonesia dan Internasional untuk makan siang dan รก la carte menu untuk makan malam.

Breakfast (dok.pri)


Oak Restaurant (dok.pri)



Meja-meja kayu tradisional di tempat makan (dok.pri)


Sesuai namanya yaitu  Rainforest, hotel ini penuh dengan pohon-pohon, tanaman dan kebun menggantung di sekitar hotel. Fitur air ditambahkan untuk memberikan suasana tenang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk Kuta. 

Beberapa tanaman yang menggantung (dok.pri)


Setelah sarapan kami berkeliling ke sekitar. Di samping kanan tempat makan ini ada juga beberapa meja kursi buat makan. Kali ini desainnya modern. Sambil makan beberapa pengunjung bisa melihat kolam dengan beberapa ikan di dalamnya. Kalau bawa anak kecil pasti suka karena bisa sarapan sambil melihat ikan.

Nuansa modern (dok.pri)



Di tengah-tengah kolam ada sebuah tempat untuk duduk-duduk. Namun karena mejanya kecil, tempatnya lebih tepat untuk duduk-duduk sambil minum daripada untuk makan. Buat yang bawa anak kecil, ini adalah tempat nongkrong favorit karena bisa melihat sekeliling kolam dengan banyak ikan.

Tempat favorit nongkrong (dok.pri)


Selesai sarapan kita berkeliling hotel. Sebenarnya pengin berenang. Namun karena si kecil badannya masih hangat dan kurang sehat jadi kita putuskan untuk berkeliling dan berfoto-foto saja di sekitar kolam renang. Padahal kolam renangnya asyik banget.

cheers (dok.pri)

 kolam renang (dok.pri)


Selain kolam renang yang dilengkapi pool bar, hotel ini fasilitasnya lengkap termasuk ruang pertemuan, pusat kebugaran dan tempat untuk spa. Pusat spa berada di jalan menuju kolam renang. Saat melintas sempat mengintip pusat spa ini. namanya The palm Spa. Dirancang dengan menonjolkan arsitektur yang indah dan dilengkapi dengan keindahan khas Bali. Sentuhan khas Bali tampaknya menjadi daya tarik spa ini buat pengunjung hotel. 

Sayang kami hanya semalam menginap di Swiss-Belhotel Rainforest Kuta. Jika ada kesempatan lain kali main lagi ke Bali dalam rangka liburan dengan formasi lengkap berlima alias bawa kakak-kaka si Firdan. Kemarin karena nyusul ayah dinas jadi cuma bertiga aja. Buat temen-temen yang ingin liburan ke Bali hotel ini recommended. 

Swiss-Belhotel Rainforest Kuta
Jalan Sunset Road no 101
Kuta Bali Indonesia
Telepon : (0361) 846 5680
Email : resvsbku@swiss-belhotel.com








20 komentar:

  1. Jadi mupeng, Kak, pengen nginap di situ juga haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo Mbak Tuteh. Long time no see. Kangeeen....Terakhir aku gak bisa komen di blog Mbak ya. Jadi aku lama gak berkunjung. Yuuk...yuk...nginap sini aja kalau pas liburan ke Bali. Adeeem.....asyiiik.

      Hapus
  2. wahh aku suka konsep hijau2an diluarnya terutama area kolam.. rasanya ademmm di pandang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbaak. Aku juga suka hijau-hijau. Dan hotel ini emang adem bangeet.

      Hapus
  3. Hotel saat ini konsepnya memang sudah pandai memadumadankan antara tradisional dan modern ya. Semakin cantik dan bikin betah pengunjungnya pastinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang hotel ini unik perpaduan tradisional dan modern. Jadi pengunjung suka.

      Hapus
  4. Unsur nature itu yang bikin hotel ini tenang. Aku kalau bawa anak, nyari hotel yang ada kolamnya biar betah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak...anak-anak suka banget lihat ikan soalnya ya...

      Hapus
  5. Hotelnya nyaman sekali. Cocok buat istirahat staycation gitu. Sayang Firdan kurang sehat ya .semoga sehat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas..asyik sekali buat staycation. Sayangnya anaknya lagi kurang sehat. Jadi tidsk bisa maksimal menikmati

      Hapus
  6. Wah...kalau hotelnya asri dan bikin betah kayak gitu, alamat mager nih aku. Bakalan menikmati aja seluruh fasilitas hotelnya. Btw...menu restonya enak ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa..cocok buat mager. Menu restonya enak juga. Bisa pilih tradisional atau menu western.

      Hapus
  7. Boleh juga nih, hotelnya. Nyusul liburan ke Bali, ah...

    BalasHapus
  8. Swiss-Bel ini memang hotel yang bagus. Di berbagai ibu kota provinsi atau daerah yg ramai kunjungan wisatanya, hotel ini pasti ada.

    Dan sebagai hotel yg sudah berpengalaman, desain dan pelayanan tidak perlu diragukan lagi :)

    BalasHapus
  9. Paling seru sama swiss belhotel ini ya konsep tamannya.. paling pas klo bawa anak2

    BalasHapus
  10. Konsep green forest nya tergambar banget dalam penataan lingkungan ya Mbak. Banyak pepohonan dan hijau. Waktu nginep disini setahun yang lalu, rasanya belum se hijau ini deh. Manajemen baru kali ya

    BalasHapus
  11. Boleh juga nih buat referensi kalau pas liburan ke Bali, aku soalnya kalau staycation atau liburan gitu nyari hotel yang ada kolam renangnya. Biar anakku main air sesukanya.

    BalasHapus
  12. Nyaris di semua kota, Swiss Bell jadi hotel recommended buat staycation, juarakk

    BalasHapus
  13. Cozy banget hotelnya mbak. Unsur rainforestnya nyegerin ya. Btw rate per malam di sana berapa ya mba?

    BalasHapus
  14. Di Bandara Ngurah Rai itu yang paling aku suka book cornernya. Cozy buat mojok baca-baca. Tapi karena sangat nyamannya bikin ngantuk. Hampir tertinggal pesawat saya hehe.

    BalasHapus