Jumat, 29 Mei 2020

Mengunjungi Petilasan Prabu Siliwangi di Majalengka

Hai...hai..apa kabar? Lama bangeeeeeet ya nggak jalan-jalan. Harus sabar nggak jalan demi kebaikan kita semua ya. Semoga pandemi segera berlalu biar kita bisa jalan-jalan lagi.

Nah biar nggak bosen kita tulis acara jalan-jalan tahun lalu aja ya. Sebenarnya acaranya tahun lalu sih, tapi belum sempat ditulis aja. Jadi berhubung suasananya masih lebaran kita tulis sekarang ya.

Tahun lalu pas lebaran  kita ada kumpul keluarga satu trah buyut di Majalengka. Kebetulan keluarga yang ketempatan tinggalnya di Majalengka.  Jadi keluarga besar Magelang pergi deh ke Majalengka.  Kebetulan kita udah balik ke Jakarta. Jadi lebih  dekat.

Sebelum acara keluarga dimulai,  paginya sama tuan rumah kita diajak jalan-jalan ke Petilasan Prabu Siliwangi. Kebetulan tempatnya tidak jauh dari rumah saudara. Kapan lagi kan silaturahim sekalian liburan?

Petilasan Prabu Siliwangi berada di Desa Pajajar Kecamatan RajaGaluh Majalengka. Petilasan ini merupakan salah satu situs sejarah di Majalengka. Sepertinya belum begitu banyak wisatawan yang tahu situs ini. Kebanyakan wisatawan adalah wisatawan lokal sekitar Majalengka.

Jalan menuju ke sana lumayan agak sedikit menanjak. Tapi alhamdulillah sampai juga di sana. Kami datang agak telat karena berangkatnya dari hotel. Baca Menginap di Noni Syariah Majalengka. Keluarga lain sudah berkumpul di sana. 



Saat kami datang sudah ada beberapa mobil di sana. Tampaknya banyak juga yang berwisata. Oya tiketnya ternyata sudah dibayarin sama saudara alias tuan rumah. Jadi pas masuk nggak bayar lagi deh. Harga tiket masuk 15 ribu untuk dewasa dan 10 ribu untuk anak-anak.

Kalau menyebut petilasan kesannya langsung terasa aura mistisnya ya teman. Jadi petilasan itu adalah tempat bekas bersemedi Raja Siliwangi. Jaman dulu para raja sering bersemedi. Konon ini adalah petilasan terakhir sebelum Prabu Siliwangi menghilang.

Kami harus melewati jalan naik dengan pohon-pohon di sekeliling untuk menuju telaga tempat keluarga besar berkumpul. Meskipun menanjak tapi nggak terasa capek karena udaranya terasa sejuk.

Jalan menanjak (dok.pri)
Dikelilingi hutan rimbun (dok.pri)



Karena niat kami berwisata dan mengajak banyak anak kecil, jadi kami tidak ke tempat petilasannya. Konon petilasannya berbentuk batu besar untuk bertapa. Jadi kami hanya berkeliling ke situs yang luasnya sekitar 5 hektar itu.

Di dalam situs ada telaga yang jernih  sekali airnya. Pengunjung boleh berenang di telaga yang jernih tersebut.  Kami keluarga besar memilih untuk berfoto-foto saja di pinggir telaga.

Airnya bening banget pengin nyemplung (dok.pri)


Telaga (dok.pri)


Jadi di sekitar telaga ada banyak tempat wisata. Anak-anak memilih berenang di kolam renang. Padahal airnya bbbrrr dingiiin banget. Di kolam renang bapak-bapak atau  ibu-ibu bisa menunggu anaknya berenang sambil terapi ikan. Itu loh yang kakinya didekati ikan kecil-kecil di kolam. Bayarnya 5 ribu rupiah saja.

Aku, suami dan beberapa bulik paklik memilih menyusuri jalan setapak yang kecil. Padahal nggak tau menuju kemana. Di ujung jalan setapak ternyata kami sampai di tempat pemandian. Di sana banyak sekali monyet. Serasa di Besakih Bali karena monyetnya terbiasa dengan manusia.

Jalan menuju pemandian (dok.pri)
Konon jika kita mau mandi nggak boleh pakai baju atau baju dalemannya harus ditinggal. Auranya mistis gitu. Jadi kita nggak ada yang mandi dong di pemandian. Kami duduk-duduk aja di sekitar sana sambil minum kopi. Kebetulan ada yang jualan dengan meja dan bangku-bangku panjang dari kayu. Kami bisa kasih makan monyet sambil duduk-duduk.

Katanya di hari-hari tertentu petilasan ini rame dengan pengunjung dengan berbagai tujuan tertentu.  Hanya mereka yang tau. 

Karena waktu sudah siang acara liburan selesai deh. Lanjut ke rumah saudara lagi untuk acara inti silaturahim kumpul keluarga setahun sekali. Tapi ternyata di depan ada telaga lagi yang isinya bebek-bebekan. Hebooh deh anak-anak kecil minta naik bebek. Qiqiqiq. Jadi kami sewa 7 bebek dengan 14 orang penumpang. Hihihi..

Bebek-bebekan (dok.pri)
Buat teman-teman yang suka traveling mungkin petilasan Prabu Siliwangi bisa jadi salah satu tempat wisata sekaligus napak tilas sejarah dan berkunjung ke makamnya. Kami nggak sempat karena liburan bareng keluarga besar.

Oke deh sampai jumpa di catatan perjalanan berikutnya.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar